Peran Dokter Gigi Cegah Stunting

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi dokter gigi. (Sumber: Halodoc)

Stunting adalah kondisi status gizi buruk kronis pada periode kritis perkembangan anak yang memengaruhi tinggi anak yang tidak sesuai dengan usia anak. Stunting dianggap sebagai salah satu indikator utama kesejahteraan anak dan kondisi sosial ekonomi. Stunting pada anak-anak dapat menyebabkan masalah kesehatan dan perkembangan mental juga menurunkan produktivitas dan kapasitas intelektual. Berdasarkan World Health Organization (WHO), 162 juta anak di bawah 5 tahun mengalami stunting, sedangkan menurut Penelitian Kesehatan Dasar Indonesia (RISKESDAS), prevalensi anak pendek di Indonesia pada tahun 2018 (30,4%) mengalami penurunan dibandingkan dengan 2013 (37,2%), namun jumlahnya masih dalam prevalensi tinggi menurut indikator WHO.

Stunting ditemukan memiliki korelasi yang signifikan dengan berbagai masalah kesehatan gigi. Studi Global Burden of Disease pada 2016 memperkirakan bahwa sekitar 3,58 miliar orang di seluruh dunia memiliki masalah kesehatan mulut dengan 486 juta anak menderita karies gigi sulung. Jumlah karies gigi sulung ditemukan tinggi pada anak-anak dengan berat badan kurang dan stunting. Karies gigi pada anak-anak dapat menyebabkan gangguan makan dan tidur yang mengakibatkan terganggunya konsumsi nutrisi dan sekresi hormon pertumbuhan.

Kesehatan mulut adalah komponen penting dalam kesehatan tubuh yang komprehensif. Rongga mulut yang sehat dapat memfasilitasi konsumsi makanan bergizi dengan benar, menjaga kualitas hidup, dan menjaga produktivitas. Kesehatan mulut anak-anak adalah konsep yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor, seperti genetik, biologis, perilaku, sosial, dan lingkungan. Menjaga kesehatan rongga mulut anak adalah salah satu langkah penting yang harus diambil orang tua dalam menjaga kesehatan dan pertumbuhan anak secara komprehensif.

Pencegahan penyakit dapat dilakukan tidak hanya setelah anak lahir, tetapi juga dilakukan saat anak masih dalam kandungan. Nutrisi yang dikonsumsi ibu selama kehamilan dapat memengaruhi proses perkembangan janin. Wanita hamil membutuhkan lebih banyak nutrisi dan diet untuk mengakomodasi energi dan kebutuhan nutrisi pertumbuhan bayi dan kesehatan ibu. Dokter gigi Indonesia dapat berkontribusi dalam mewujudkan pengurangan jumlah pengerdilan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Peraturan Republik Indonesia ( PERMENKES RI) No. 39 tahun 2016 dengan berkontribusi pada perawatan antenatal terintegrasi (ANC), intervensi 1000 hari pertama, dan membantu dalam deteksi dini penyakit di Indonesia. Studi ini dilakukan untuk merangkum dan menggambarkan peran penting dokter gigi dalam pencegahan stunting dan pencegahannya di Indonesia.

Peran dokter gigi dan rencana masa depan pencegahan stunting telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia dalam berbagai kegiatan sebagai upaya untuk mengurangi terjadinya stunting di PERMENKES RI No. 39 tahun 2016. Upaya yang dilakukan ditujukan pada berbagai kategori, yaitu: wanita hamil, balita, anak-anak sekolah, remaja, dan dewasa muda. Sebagai seorang dokter gigi, ada sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk mengambil bagian dalam mengurangi jumlah stunting di Indonesia, seperti berpartisipasi dalam berkontribusi pada ANC, intervensi 1000 hari pertama, dan membantu dalam deteksi dini penyakit.

Menurut WHO pada tahun 2016, intervensi nutrisi selama kehamilan adalah salah satu prioritas utama dalam ANC. Nutrisi yang buruk pada ibu hamil akan menyebabkan gangguan pada ibu dan janin. Rongga mulut adalah pintu masuk pertama ke makanan ke dalam tubuh sebelum diproses lebih lanjut di saluran pencernaan (GIT), oleh karena itu kesehatan mulut yang buruk akan menyebabkan penurunan penyerapan nutrisi dan dapat menyebabkan ibu kekurangan nutrisi sehingga dapat mempengaruhi janin. Selain itu, penyakit pada rongga mulut, salah satunya adalah periodontitis, dapat menyebabkan masalah janin seperti preeklampsia. Ini telah mendorong dokter gigi Indonesia untuk menjaga kesehatan mulut yang baik pada wanita hamil.

Setelah anak lahir, dokter gigi dapat memberikan kontribusi pada 1000 hari pertama dengan intervensi mempertahankan kesehatan rongga mulut anak. Dengan demikian, nutrisi yang diberikan kepada anak dapat diserap dengan baik. Dokter gigi juga dapat berperan dalam membantu mendeteksi penyakit berdasarkan karakteristik yang muncul di rongga mulut ibu dan anak, sehingga pengobatan dapat dilakukan sebelum situasi memburuk. Ini menunjukkan bahwa dokter gigi memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mulut sebagai jalur utama untuk masuknya nutrisi ke dalam tubuh sehingga nutrisi dapat diserap dengan baik oleh ibu dan anak.

Stunting di Indonesia memiliki hubungan dengan kondisi kesehatan rongga mulut pada ibu dan anak melalui pengaruh pemberian makanan dan gizi oleh ibu yang berhubungan dengan pendidikan, perilaku, dan keadaan sosial ekonomi keluarga. Dokter gigi memiliki peran penting dalam mengurangi stunting di Indonesia melalui peran yang disesuaikan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Sementara itu, studi lebih lanjut masih diperlukan.

Penulis: Alexander Patera Nugraha

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di

http://www.ijphrd.com

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).