Menengok Situasi HR dari Empat Negara Selama Pandemi Virus Corona

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Merebaknya Covid-19 telah membuat sebagian besar pekerja terpaksa menjalani rutinitas kerjanya dari rumah atau work from home (WFH). Hal itu dilakukan setelah pemerintah mengeluarkan imbauan kepada beberapa sektor usaha agar memindah-rumahkan pekerjaan pekerjanya sementara waktu guna memutus rantai penyebaran virus corona di Indonesia.

Dengan kondisi seperti ini, tindakan WFH begitu diperlukan karena lingkungan kantor yang tidak sepenuhnya menjamin para pekerjanya untuk terhindar dari Covid-19. Namun, pada kenyataannya, bekerja di rumah juga memerlukan proses adaptasi sekaligus menjadi tantangan bagi sebagian pihak, salah satunya bagian human resources (HR) di perusahaan.

Melihat tantangan yang dihadapi bagian HR perusahaan selama masa pandemi, timbul inisiatif dari mahasiswa Prodi Magister Pengembangan Sumber Daya Manusia (S2 PSDM) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga bersama Himpunan Mahasiswa Sekolah Pascasarjana (Himasepa) untuk menyelenggarakan program International Webinar HR 24/7 dengan tajuk “Covid-19 Has Made HR The Most Important Job in Sustainability”.

“Saat ini, praktisi HR atau pihak dari bagian personalia perusahaan sedang menghadapi tantangan dalam mengelola para pekerja selama masa pendemi. Biasanya, pekerja kan bekerja langsung di tempat. Tetapi, karena adanya kebijakan WFH, pengawasan terhadap kinerja mereka menjadi lebih kompleks,” terang Rizki Priyoko selaku ketua program International Webinar HR 24/7.

Dalam webinar yang berlangsung pada Sabtu (16/5), turut hadir pula tiga pembicara asal Mongolia, Tanzania, dan Bhutan. Mereka adalah Ariunaa Ganbaatar, Ugyen Lhamo, serta James Kalimanzila. Ketiga pembicara ini sengaja diundang untuk ikut membagikan pandangan mereka terkait tantangan yang dihadapi para HR di negaranya masing-masing.

Sesi pertama dibuka oleh Ariunaa Ganbaatar yang kini berkarir sebagai human resources officer (HRO) di Environmental Research Information and Study Center, Mongolia. Dia menjelaskan, meski kondisi dunia sedang tidak stabil akibat pandemi virus corona, masih banyak aktivitas yang dapat dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia selama masa karantina.

“Beberapa aktivitas itu, antara lain, mengembangkan bisnis secara online, memanfaatkan fasilitas e-learning yang sekarang banyak tersedia di internet, mengadakan webinar, mengoptimalkan teknologi untuk kepentingan sektor industri, serta berinovasi,” tuturnya.

Sesi kedua dilanjutkan dengan pemaparan dari James Kanzila. Menurutnya, kondisi akibat pandemi tidak dapat pulih dalam waktu singkat. Oleh sebab itu, HR harus mencari strategi baru agar dapat menghadapi berbagai tantangan yang ada hingga kondisi kembali normal.

“Salah satu strategi yang saya tawarkan adalah meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara HR dengan para pekerja. Hal itu bisa dilakukan melalui penggunaan aplikasi media sosial seperti Zoom, E-mail, dan banyak lainnya. Tujuannya untuk memantau kinerja mereka, apakah sudah benar-benar menyelesaikan pekerjaannya atau belum,” bebernya.

Terakhir, sesi webinar ditutup oleh presentasi dari Ugyen Lhamo yang merupakan dosen HR di Gaeddu College of Business Studies. Dalam presentasinya, ia menceritakan tentang kondisi Bhutan selama pandemi berlangsung, dimana banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaannya. Selain itu, muncul sentimen negatif yang menyudutkan orang-orang China.

“Walaupun begitu, Bhutan memiliki keunggulan dari segi sumber daya alam. Pandemi virus corona telah memberikan energi baru bagi kami untuk memperkuat swasembada pangan serta merancang kembali regulasi terkait lingkungan agar ke depan dapat semakin mandiri dan tidak lagi menggantungkan diri dengan negara-negara tetangga,” jelas Ugyen.

Penyelenggaraan webinar kali ini pun diapresiasi oleh ketua prodi S2 PSDM Sekolah Pascasarjana UNAIR, Dr. Windijarto, SE., MBA. Dia berharap webinar tersebut dapat menjadi forum untuk berbagi informasi dan pengalaman seputar HR dari berbagai negara.

“Partisipan yang hadir kemarin berasal dari Indonesia, juga negara lain seperti Zambia, Tanzania, Malaysia, New Zealand, India, Bhutan, dan Mongolia. Nantinya, webinar seperti ini akan diselenggarakan setiap bulan untuk membahas seputar dunia HR kekinian dengan menggandeng beberapa pembicara dari negara-negara lain,” pungkas Dr. Windijarto. (*)

Penulis: Nabila Amelia

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).