Peran Fermentasi Tepung Maggot pada Pakan Komersial Terhadap Ikan Bawal Air Tawar

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh info ikan.com

Pakan merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan usaha budidaya ikan. Pakan yang kualitasnya baik dapat meningkatkan produksi dan mempercepat budidaya. Penggunaan insekta sebagai sumber protein pakan telah diteliti oleh para peneliti di dunia. Keunggulan protein yang bersumber dari insekta yaitu lebih ekonomis, ramah lingkungan dan mempunyai peran penting secara alamiah. Black Soldier Fly (BSF) adalah salah satu insekta yang dapat dikembangkan sebagai bahan pakan. Kandungan protein BSF cukup tinggi, yaitu 40-50% dengan kandungan lemak berkisar 29-32%.Maggot memiliki kandungan serat kasar yang tinggi 18,82%. Kandungan serat yang tinggi pada pakan akan mempercepat lajuperjalanan makanan di dalam saluran pencernaan sehingga kesempatan saluran cerna dalam menyerap zat-zat makanan di dalam pakan menurun. Kandungan serat kasar dalam maggot dapat diturunkan melalui proses fermentasi menggunakan probiotik selulolitik yang mengandung bakteri Enterobacter sp, Bacillus sp, Cellulomonas spp dan Actinomyces sp. Isolatdalam proses fermentasi akan mendegradasi serat kasar menjadi molekul yang lebih sederhana.

Retensi protein adalah perbandingan antara jumlah protein yang tersimpan dalam bentuk jaringan ditubuh ikan dengan jumlah konsumsi protein yang terdapat dalam pakan. Retensi energi adalah besarnya energi pakan yang dikonsumsi ikan yang dapat disimpan di dalam tubuh. Di dalam tubuh ikan, energi yang berasal dari pakan dipergunakan dalam kegiatan pemeliharaan hidupnya, yaitu untuk tumbuh, berkembang, dan bereproduksi. Retensi energi menunjukkan besarnya kontribusienergi pakan yang dikonsumsi terhadap pertambahan energi ikan.

Tepung maggot yang difermentasi memiliki kandungan protein kasar 29,4471%. Pakan yang mengandung protein masuk kedalam tubuh ikan kemudian dalam tubuh ikan protein tersebut akan dipecah menjadi asam amino yang dimanfaatkan untuk pertumbuhan, metabolisme dan perbaikan sel-sel yang rusak. Maggot memiliki kandungan salah satu jenis asam amino non essensial yang tinggi yaitu Alanin 25,68%, berfungsi sebagai penghasil energi dan pembentuk kekebalan tubuh. Subsitusi tepung maggot 12%-16% dapat memaksimalkan kerja alanine dalam tubuh sehingga dengan kandungan protein pada pakan 37,48%-37,41% dapat menghasilkan energi dan membentuk kekebalan tubuh. Pada substitusi tepung maggot 12%-16% menghasilkan laju pertumbuhan yang meningkat karena terpenuhi kebutuhan protein dalam tubuh ikan. Ketersediaan asam amino pakan untuk disimpan dalam asam amino tubuh atau protein tubuh semakin besar dengan penambahan protein dalam pakan. Penggunaan pakan dengan kandungan protein yang sesuai kebutuhan dan jumlah optimum akan menyebabkan pembentukan jaringan baru sehingga laju pertumbuhan meningkat. Kandungan protein pakan 47,68%-37,41% menghasilkan nilai retensi protein 10,3620%-9,5225% artinya kebutuhan protein untuk pertumbuhan sudah terpenuhi sehingga sisa protein yang tidak terpakai sebanyak 10,3620%-9,5225% akan disimpan dalam bentuk jaringan ditubuh ikan.

Nilai rata-rata energi pakan pada semua perlakuan adalah 2875,59 – 2875,88 kcal/kg menghasilkan nilai rata-rata retensi energi 3,9868-5,2540 kcal/kg. Retensi energi dipengaruhi oleh kandungan nutrisi dari ransum pakan, jika energi pada pakan tinggi maka akan menghasilkan nilai retensi energi yang tinggi. Kandungan energi pakan pada semua perlakuan dapat menghasilakan retensi energi yang maksimal. Energi yang didapat akan digunakan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh sisanya akan disimpan sebagai cadangan energi.

Subsitusi tepung maggot 12%-18% dapat memaksimalkan penyerapan energi dalam daging ikan bawal air tawar. Energi pada daging diperoleh dari kandungan kerbohidrat, protein dan lemak yang terkandung dalam pakan. Penyuplai energi terbesar pada daging adalah kandungan karbohidrat pada pakan. Kandungan karbohidrat pada fermentasi tepung maggot pada semua perlakuan yaitu 43,19%-38,98%.

Karbohidrat pada pakan yaitu 43,19%-38,98%. akan mengalami metabolisme untuk dirubah menjadi energi. Karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh akan dirubah menjadi glukosa sebagai bahan bakar utama metabolisme akan mengalami glikolisis menjadi 2 piruvat, masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat yang menghasilkan energi berupa ATP. Retensi energi berhubungan dengan kadar protein pakan, karena pakan selain mengandung karbohidrat dan lemak juga mengandung protein yang berguna sebagai sumber energi untuk pertumbuhan. Jika kebutuhan energi ikan terpenuhi dan terserap dengan optimal maka pertumbuhan ikan akan meningkat. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan yang menunjukkan laju pertumbuhan meningkat seiring dengan meningkatnya energi yang tersimpan pada daging ikan bawal air tawar.

Penulis: Nur Wantika, Mirni Lamid dan Widya Paramita Lokapirnasari

Link terkait tulisan di atas: Substitution of fermented maggot (Hermetiaillucens) flour on commercial feed towards protein retention and energy retention in tambaqui (Colossomamacropomum) meat

https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/441/1/012051/pdf

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).