Bioteknologi dengan Probiotik untuk Meningkatkan Nutrisi Protein Kasar dan Serat Kasar Kulit Kopi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Brilio net

Pakan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha budidaya perikanan, karena pakan memberikan kontribusi besar yaitu mencapai 60-70% dari total biaya produksi. Ketersediaan pakan akan berpengaruh pada pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan, oleh karena itu pakan yang baik adalah pakan yang harus diberikan sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan sehingga pertumbuhan ikan akan menjadi optimal. Kebutuhan nutrisi pakan ikan berbeda-beda. Kebutuhan ikan secara umum akan protein berkisar antara 20-60%, lemak 4-18%, karbohidrat 10-15%, serat kasar tidak lebih dari 8%, serta kadar abu dalam pakan maksimal 15%, namun menurut beberapa peneliti kebutuhan serat kasar dalam pakan dapat ditolerir oleh ikan pada umumnya 8%-12%. Berbagai jenis bahan pakan yang dapat dijadikan sebagai pakan buatan yaitu bahan yang mudah didapat dan tidak bersaing dengan manusia, salah satunya adalah kulit kopi. 

Kulit kopi (Coffea sp.) merupakan limbah dari perkebunan kopi yang dalam pengolahanya dihasilkan sebanyak 45%. Kandungan gizi yang terdapat pada kulit kopi adalah bahan kering 91,77%, protein kasar 11,18%, serat kasar 21,74%, lemak kasar 2,85 %, dan BETN 50,8% selain itu, kulit kopi juga memiliki zat anti nutrisi berupa tannin, kafein dan lignin yang dapat mengganggu proses pencernaan. Kulit kopi sangat mudah didapatkan, namun masih belum banyak dimanfaatkan dengan baik karena adanya kandungan nutrisi yang perlu diperbaiki untuk menjadi bahan yang berkualitas bagi pakan alternatif ikan. Perbaikan kualitas pakan dapat dilakukan dengan cara fermentasi menggunakan probiotik. Probiotik merupakan bahan tambahan (feed additive) yang mengandung sejumlah bakteri (mikroba) yang memberikan efek menguntungkan bagi kesehatan ikan, karena dapat memperbaiki keseimbangan mikroflora intestinal, sehingga dapat memberikan keuntungan perlindungan, proteksi penyakit dan perbaikan daya cerna pakan. Bakteri Bacillus sp., Cellumonas spp., Actynomyces spp., dan Enterobacter sp merupakan bakteri yang dapat meningkatkan nilai nutrisi, sehingga dapat memperbaiki kecernaan terhadap bahan pakan berserat tinggi.

Fermentasi adalah produk bioteknologi proses produksi energi dari mikroorganisme dalam kondisi anaerob (tanpa udara). Meningkatnya jumlah koloni mikroba dalam probiotik selama fermentasi secara tidak langsung dapat meningkatkan kandungan protein kasar karena mikroba merupakan sumber protein sel tunggal, sedangkan penurunan serat kasar dapat terjadi karena enzim selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri selulolitik) yang mampu menghidrolisis selulosa sebagai penyusun utama serat kasar dalam pakan menjadi bentuk sederhana yaitu glukosa,sepertihalnya pada bakteri Bacillus sp., Cellulomonas spp., Actynomyces spp., dan Enterobacter sp merupakan bakteri yang dapat meningkatkan nilai nutrisi, sehingga dapat memperbaiki kecernaan terhadap bahan pakan berserat tinggi.

Proses fermentasi dipengaruhi oleh faktor level dan waktu. tingkat level yang berhubungan dengan banyaknya populasi mikroba untuk menentukan cepat atau tidaknya berkembang di substrat, sedangkan pertumbuhan mikroba ditandai dengan lamanya waktu yang dibutuhkan. Waktu fermentasi 7 hari dengan dosis probiotik 5% merupakan hasil yang terbaik dalam fermentasi kulit kopi untuk menghasilkan  peningkatan protein dari 12,15% menjadi 13,93%, dan penurunan serat dari 34,27% menjadi 30,8%. Meningkatnya kandungan protein kasar dalam pakan dikarenakan bakteri merupakan sumber protein sel tunggal, sedangkan serat kasar dapat menurun dalam pakan dikarenakan bakteri selulolitik yang menghasilkan enzim selulase yang mampu menghidrolisis selulosa sebagai penyusun utama serat kasar dalam pakan menjadi bentuk sederhana seperti glukosa yang digunakan sebagai sumber karbon maupun sumber energi bagi bakteri hal ini akan membuat serat kasar pada suatu bahan pakan menurun.

Penulis: Nurul Fatmawati, Agustono, Mirni Lamid

Link terkait tulisan di atas: Effect of probiotic duration and dose of coffee peel fermentation (Coffea sp.) on crude protein and crude fiber as an alternative fish feed ingredient

https://www.researchgate.net/publication/339470033_Effect_of_probiotic_duration_and_dose_of_coffee_peel_fermentation_Coffea_sp_on_crude_protein_and_crude_fiber_as_an_alternative_fish_feed_ingredient

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).