Pemeriksaan Kadar Osteoprotegerin Serum pada Penderita Hipertensi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh timesIndonesia

Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung, ginjal, stroke, bahkan kematian di seluruh dunia. Pada tahun 2000 diketahui terdapat sekitar 1 milyar penderita hipertensi dan jumlah ini diperkirakan meningkat mencapai 1,56 milyar penderita pada tahun 2025. Pada tahap awal hipertensi jarang menimbulkan gejala sehingga banyak penderita yang tidak terdiagnosa sedangkan penderita yang terdiagnosa tidak mendapatkan terapi dengan baik. World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa hipertensi bertanggung jawab terhadap 45% kematian akibat penyakit jantung dan 51% kematian akibat stroke. Deteksi secara dini dan pemberian terapi hipertensi maupun faktor risiko lainnya berperan terhadap turunnya angka kematian akibat penyakit jantung dan stroke.

Arterial stiffness merupakan salah satu penanda terhadap penyakit jantung, dimana usia, hipertensi, merokok, dislipidemia, diabetes, kegemukan berperan dalam kejadian tersebut. European Society of Hypertension guideline menyarankan pentingnya pengukuran arterial stiffness dalam tatalaksana hipertensi. Arterial stiffness menggambarkan penurunan distensibilitas dan kontraktilitas yang terjadi pada dinding arteri sebagai respons terhadap perubahan tekanan. Tekanan darah memegang peran yang penting dalam menentukan struktur dari dinding pembuluh darah, dimana proses remodelling merupakan kompensasi terhadap perubahan dinding pembuluh darah.

Osteoprotegerin (OPG) dianggap berpengaruh terhadap proses arterial stiffness dan menggambarkan keadaan disfungsi dari endotel. OPG sendiri banyak terdapat pada jaringan tubuh manusia termasuk tulang dan pembuluh darah Penelitian mengenai OPG telah banyak dilakukan mengingat perannya pada kejadian kalsifikasi vaskular dan arterial stiffness. Seperti yang sudah dijelaskan pada penelitian terdahulu, dilakukan analisa kadar osteoprotegerin sirkulasi dengan kejadian arterial stiffness yang dinilai dengan menggunakan carotid-femoral pulse wave velocity (cfPWV) pada pasien hipertensi dan didapatkan bahwa kadar osteoprotegerin sirkulasi lebih tinggi pada individu dengan arterial stiffness yang lebih berat dibandingkan dengan individu tanpa arterial stiffness.

Pemeriksaan Cardio – Ankle Vascular Index  ( CAVI ) yang merupakan salah satu pemeriksaan non invasif, dilakukan pada pasien dengan penyakit kardiovaskular untuk menilai arterial stiffness. CAVI meningkat dengan penambahan usia dan berhubungan dengan beberapa faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya seperti hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia dan merokok oleh karena itu CAVI tidak hanya digunakan untuk mengetahui perubahan pada proses perjalanan penyakit tapi juga dapat digunakan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyakit kardiovaskular pada pasien dengan faktor risiko. Pemeriksaan CAVI tidak dipengaruhi oleh tekanan darah dan ini menjadi kelebihannya. CAVI mempunyai beberapa keunggulan tersendiri, yang pertama yaitu CAVI menyesuaikan hasil pengukuran terhadap perubahan sirkulasi selama periode waktu yang pendek dan yang kedua CAVI menggambarkan kontraksi dari otot polos dibandingkan perubahan terhadap tekanan darah. Kelebihan lain dari CAVI yaitu memberikan informasi arterial stiffness dari jantungsampai tumit dan juga dapat menilai indeks ankle-brachial yang merupakan pengukuran fisiologik pada vaskuler normal secara simultan. Tujuan utama penilaian arterial stiffness dengan menggunakan CAVI tidak hanya untuk mendeteksi proses atherosclerosis sehingga dapat memulai terapi ataupun perubahan gaya hidup sesegera mungkin , tapi juga untuk melihat perjalanan penyakit dan respon terhadap pengobatan yang diberikan.

Sebuah studi sebelumnya telah dilakukan uji coba analitik observasional yang di RSUD Dr. Soetomo. Uji coba tersebut bertujuan untuk mengetahui korelasi antara pemeriksaan OPG dengan arterial stiffness. Pada penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang positif kuat dan bermakna antara kadar osteoprotegerin serum dengan arterial stiffness yang dinilai dengan Cardio-Ankle Vascular Index ( CAVI ) pada penderita hipertensi. Hal ini menggambarkan bahwa kadar osteoprotegerin serum dengan arterial stiffness yang ditentukan dengan CAVI memiliki hubungan yang simetris dan sejalan sehingga makin tinggi kadar osteoprotegerin serum, makin tinggi pula tingkat arterial stiffness. Hasil pada penelitian ini semakin medukung peran osteoprotegerin ( OPG ) pada proses arterial stiffness.

Manfaat utama dari pengukuran arterial stiffness dalam tatalaksana hipertensi adalah untuk evaluasi pemberian terapi. Pada penelitian ini telah dilakukan homogenisasi tapi tidak dilakukan randomisasi oleh karena keterbatasan waktu dan jumlah pasien. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah osteoprotegerin serum dapat digunakan sebagai monitoring terhadap perbaikan arterial stiffness pada penderita hipertensi paska terapi optimal untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas.

Penulis : Johanes Nugroho Link terkait tulisan di atas: https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/441/1/012158

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).