Peningkatan Kadar Insulin Growth dan Antropometri pada Bayi Prematur

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh guesehat

Insulin like growth factor 1 (IGF-1) berperan penting selama masa kehamilan terutama untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, semakin rendah berat badan bayi saat lahir maka semakin rendah kadar IGF-1. Insulin like growth factor 1 yang rendah pada kelahiran prematur menjadi tantangan tersendiri untuk meningkatkan kadarnya. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi terbaik bagi bayi prematur karena terdapat banyak kandungan faktor bioaktif salah satunya IGF-1.

Pijat bayi sebagai salah satu stimulasi dini yang dapat meningkatkan kadar IGF-1. Penelitian yang dilakukan oleh Fielddkk tahun 2008pada bayi prematur dengan stimulasi pijat selama 5 hari, 3 kali sehari dan durasi 15 menit membuktikan bahwa kadar IGF-1 meningkat pada kelompok pijat (0,72 ng/mL) dibandingkan dengan yang tidak dipijat (0,33 ng/mL). Pijat pada bayi prematur juga meningkatkan berat badan bayi melalui peningkatan insulin dan IGF-1. Mekanisme yang terjadi adalah pijat bayi akan merangsang reseptor di kulit akibat sentuhan, kemudian rangsangan tersebut diterima oleh sumsum tulang, diteruskan ke Hipotalamus dan akan merangsang pengeluaran hormon pertumbuhan (Growth hormone). Hormon pertumbuhan tersebut merangsang pembentukan IGF-1 pada sel diseluruh organ tubuh terutama hati. Insulin like growth factor 1 akan mempengaruhi pembentukan sel tulang, pembentukan sel otak, dan sel otot, sehingga akan memperbaiki pertambahan berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala.

Kelahiran prematur di Indonesia terjadi pada 15,5% bayi setiap tahunnya, berdasarkan data Riset kesehatan dasar pada tahun 2010 sebesar 11,1% dan 10,2% pada tahun 2013. Kami melakukan penelitian pada bayi prematur untuk mengetahui kadar IGF-1 setelah dilakukan pemijatan dan dampak pijat pada perubahan berat badan, panjang badan, lingkar kepala pada bayi prematur dengan ASI. Penelitian dilakukan di RS Dr Soetomo pada Februari sampai Mei 2018. Bayi prematur dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok kontrol sebanyak 25 bayi, dan 25 bayi kelompok pijat. Kadar Insulin Growth Faktor-1 diukur pada bayi prematur usia 1 hari dan 10 hari setelah dilakukan pemijatan. Pengukuran berat badan bayi, panjang badan bayi dan lingkar kepala bayi, dilakukan setiap hari dan bayi tetap diberikan ASI.

Hasil penelitian menunjukkan jumlah bayi prematur berjenis kelamin perempuan adalah sama dengan bayi prematur laki-laki. Rerata kadar IGF-1 pada kedua kelompok mengalami kenaikan tetapi pada kelompok pijat mempunyai kadar IGF-1 lebih tinggi. Rerata kenaikan IGF-1 pada kelompok pijat adalah 4,8 (SD 4,41) ng/mL sedangkan rerata kenaikan IGF-1 pada kelompok kontrol adalah 3,1 (SD 3,57) ng/mL. Rerata kenaikan berat badan setelah dilakukan pijat juga lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tidak dipijat, demikian pula rerata kenaikan panjang badan dan rerata kenaikan lingkar kepala.

Pemberian pijat pada bayi prematur tidak hanya meningkatkan kadar IGF-1,  pijat pada bayi juga merupakan salah satu stimulasi dini dalam meningkatkan attachment/bounding yaitu hubungan emosional dengan orangtua atau orang terdekat yang merawat bayi. Orangtua baik ibu maupun bapak yang melakukan pijat bayi akan merasa lebih percaya diri dalam merawat bayinya. Air Susu Ibu (AS) merupakan nutrisi utama pada bayi terutama bayi prematur, kandungan yang dimiliki oleh ASI merupakan komponen yang spesifik yang dapat mencegah terjadi kekurangan gizi dan membuat pertumbuhan yang optimal seorang bayi, karena pada ASI tidak hanya mengandung energi tetapi juga asam amino esensial, asam lemak esensial dan laktosa yang berperan penting pada perkembangan dan pertumbuhan bayi.

Semakin dini pijat bayi diberikan maka akan semakin baik bagi bayi prematur. Kesimpulannya pijat pada bayi prematur meningkatkan kadar Insulin Like Growth Factor 1 dan berat badan, panjang badan dan lingkar kepala, Didapatkan hubungan antara peningkatan kadar IGF-1 dengan penambahan panjang badan pada bayi prematur.

Penulis: Dr Irwanto,dr SpA(K)

Departemen Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Disarikan dari artikel dengan judul: “Increased Insulin-like Growth Factor-1 and Anthropometric status in Premature Infants with Breast milk” yang diterbitkan di

Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, November 2019;26(1):107-13. https://indonesianjournalofclinicalpathology.org/index.php/patologi/article/view/1399

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).