Modifikasi Pupuk Dari Limbah Budidaya Udang

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh kabar24 Bisnis

Pembangunan akukultur  berkelanjutan saat ini menjadi   isuglobal, salah  satunya terkait  penyelesaian   limbah  budidaya  yang semakin meningkat dengan meningkatnya usaha budidaya.  Limbah budidaya udang masih  mengandung  bahan organik  dalam jumlah tinggi,   yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan perairan.  Limbah dari  budidaya udang terdiri atas padatan dalam bentuk residu pakan, feses ikan dan koloni bakteri.   Salah satu potensi pemanfaatan  limbah budidaya udang tersebut adalah mengolah limbah tersebut menjadi pupuk.  Namun masih menyisakan kendala  dalam pemanfatannya karena kadar garam  yang tinggi dalam pupuk.  Salah satu potensi  untuk pemanfaatan pupuk limbah budidaya udang  adalah untuk digunakan dalam  budidaya phytoplankton salah satunya Chlorella vulgaris yang memiliki nilai  ekonomis yang tinggi. 

Chlorella vulgaris  merupakan mikroalga uniseluler berukuran 2-8 µm, yang mengandung  protein 59,8%, karbohidrat 16,7%, lemak 11,6%, klorofil 2,8% serta berbagai vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, E dan K.  Chlorella vulgaris  selain dimanfaatkan dalam bidang perikanan  juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat  suplemen kesehatan yang kaya akan vitamin dan antioksidan. Banyak sekali produk suplemen dan multivitamin dipasaran yang berbahan dasar  mikroalga.

Pupuk cair dari olahan limbah budidaya udang mengandung nitrogen 207,20 mg/L dan fhosfat  37,11 mg/L, sehingga memiliki  nisbah nitrogen phospat (N/P/) 5,5:1. Nisbah  nitrogen phospat (N/P/) pupuk untuk budidaya Chlorella vulgaris  yaitu 10:1 hingga  16:1. ( Molazadeh et al 2019:)  sehingga diperlukan modifikasi  melalui penambahan nitrogen untuk meningkatkan rasio N/P.

Peneltian yang kami lakukan  bersama mahasiswa perikanan dan kelautan Universitas Airlangga menunjukkan  bahwa. Modifikasi pupuk limbah budidaya udang  dengan nisbah nitrogen phospat (10:1) menghasilkan  kepadatan populasi  Chlorella vulgaris  tertinggi sebanyak   1030×104 sel/mL, dan nilai kepadatan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan mengunakan popuk  pupuk standart  budidaya (pupuk Walne). Hasil ini  dapat memberikan informasi  dan optimisme akan solusi pemanfaatan produksi limbah budiday udang  yang ramah lingkungan sekaligus menghasilkan produk bermutu tinggi. 

Penulis: Dr. Ahmad Shofy Mubarak

Sumber : . https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/441/1/012090

The optimal n/p ratio of shrimp culture waste liquid fertilizer on growth of Chlorella vulgaris

P A Hidayati1, A S Mubarak2 and Sudarno3

Published 1 February 2020 • Published under licence by IOP Publishing Ltd
IOP Conference Series: Earth and Environmental ScienceVolume 4412nd International Conference on Fisheries and Marine Science 26 September 2019, Surabaya, Indonesia

DownloadArticle PDF

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).