Infeksi Cacing Endoparasit pada Ikan Kurisi, Apakah Berbahaya?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Perikanan

Ikan Kurisi merupakan salah satu komiditi ikan yang cukup mudah ditemui di beberapa daerah Indonesia. Kandungan protein yang cukup tinggi yaitu sebesar16.85% dan lemak 2.2% menjadikan ikan ini sebagai salah satu ikan yang diminati masyarakat. Habitat ikan kurisi di perairan terbuka menyebabkan ikan ini tidak lepas dari adanya infeksi patogen parasit. Hasil observasi peneliti menemukan adanya cacing endoparasit Anisakis simplex tipe I dengan nilai prevalensi 5.71% pada ikan berukuran 10-16 cm dan nilai prevalensi 17.1% pada ikan kurisi dengan ukuran 17.1%. Nilai tersebut menunjukkan prosentase banyaknya ikan kurisi yang terinfeksi cacing endoparasit Anisakis simplex. Anisakis simplex ditemukan pada fase larva stadium tiga.

Anisakis merupakan cacing endoparasit dari filum Nemathelminthes, yang dicirikan dengan adanya transparent lip, memiliki larval tooth pada bagian anterior dan adanya ventrikulus pada bagian tengah tubuhnya. Panjang ventrikulus menjadi salah satu parameter pembeda dalam menentukan spesies Anisakis. Pada penelitian yang dilakukan, Anisakis simplex diketahui berada pada fase ketiga dengan panjang tubuh 18.12 – 29.79 mm dan lebar 0.22-0.61 mm, panjang ventrikulus 0.47-0.73 mm, dan panjang mukron 0.01 mm. 

Di perairan terbuka, ikan secara alami memiliki potensi terinfeksi cacing Anisakis. Cacing Anisakis dalam siklus hidupnya akan menggunakan mollusca dan ikan sebagai inang perantara dalam proses perkembangan larva, sebelum mencapai fase dewasa di tubuh manusia atau hewan vertebrata. Oleh karena itulah, meskipun cacing Anisakis ditemukan menginfeksi ikan kurisi dengan ukurna yang dapat dilihat secara makroskopis, namun sebenarnya cacing tersebut masih dalam fase larva. Jika ikan yang mengandung larva Anisakis termakan oleh manusia atau hewan vertebrata, maka larva ini akan berkembang menjadi fase dewasa di dalam tubuh manusia atau hewan vertebrata sebagai inang definitif atau final host. Maka, sangat dianjurkan untuk melakukan pengolahan yang benar terhadap ikan kurisi yang akan dijadikan bahan konsumsi mulai dari proses pembersihan ikan hingga siap untuk dimakan. Cara lain yang dapat dilakukan untuk terhindar dari infeksi cacing ini adalah dengan melakukan pengolahan ikan sampai matang. Cara-cara tersebut sangat efektif dalam rangka menghindari adanya infeksi cacing endoparasit Anisakis.

Penulis: Putri Desi Wulan Sari, S.Pi., M.Si

Link terkait artikel di atas: The occurance of endoparasite helminth on Threadfin Bream

(Nemipterus japonicus) from the fish auction place Mayangan, Probolinggo, East Java

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).