Ksatria Swadaya Pangan Bantu Mahasiswa Perantau Terdampak Covid-19 di Surabaya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Pandemi Covid-19 membawa duka sedalam-dalamnya bagi seluruh masyarakat dunia. Akibatnya, berbagai sektor seperti industry dan pendidikan terpaksa harus dihentikan dan beradaptasi dengan situasi. Mirisnya, banyak terjadi pemutusan hubungan kerja yang memperburuk keadaan ekonomi masyarakat. Hal ini berimbas besar pada nasib mahasiswa perantau yang notabenenya belum berpenghasilan.


Merespon hal ini dua mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (Sasindo) UNAIR dan satu alumni Fakultas Kedokteran UNAIR menginisiasi berdirinya program Ksatria Swadaya Pangan (KSP). Program ini merupakan terobosan dari kepedulian sosial putra-putri Airlangga.
Wahyu Setyo Putro mahasiswa Sasindo sekaligus salah satu inisiator program KSP saat ditemui menjelaskan bahwa pihaknya merasa sakit saat membaca berita seorang ibu meninggal akibat tidak makan dua hari akibat Covid-19. Lantas, hal tersebut membuat ia dan teman-temannya berpikir bagaimana nasib mahasiswa di perantauan yang tidak berpenghasilan dan perekonomian keluarga terdampak Covid-19.


“Sebagian mahasiswa perantau ini kan rata-rata rela tidak pulang karena ingin menjaga keluarganya dan memutus rantai penyebaran Covid-19. Tapi sayangnya mereka juga belum berpenghasilan, jadi pasti lumayan tersendat keuangannya, dan jika dibiarkan bisa bahaya,” jelas Wahyu (29/4/2020).


Maka dari itu, lanjut Wahyu, KSP hadir sebagai program yang memberikan bantuan logistik untuk mahasiswa perantau tersebut. Proses penyeleksiannya melalui link google form, nantinya mahasiswa bisa mengisi data dan alasan mengapa membutuhkan bantuan. Lalu selanjutnya akan ada proses seleksi oleh tim KSP.


Diketahui, KSP tidak hanya memberikan bantuan logistik pada mahasiswa perantau UNAIR saja, namun juga beberapa mahasiswa kampus lain yang ada di Surabaya. Hal itu tentu karena tujuan utama KSP adalah untuk kemanusiaan.


“KSP berdiri tanggal 23 April 2020, lalu kami langsung membuka donasi dengan menyebar poster dan caption di Instagram kami @ksp_surabaya. Pada hari Senin-Selasa 27-28 April 2020 kemarin kami telah menyerahkan logistik pada penerima yang lolos seleksi sesuai kriteria,” terang pemuda kelahiran Kabupaten Rembang itu.


“Sebenarnya respon mahasiswa perantau cukup besar, karena pada tiga hari pertama saja sudah lebih 30 mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya yang mengisi data. Fakta tersebut membuat kami (tim KSP, red) menjadi lebih semangat untuk mencari dan menyalurkan donasi logistik pada mahasiswa perantau yang membutuhkan,” imbuh Wahyu yang juga relawan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga itu.


Kedepannya, Wahyu mengakui, KSP masih ingin fokus pada penyaluran logistik untuk mahasiswa dan akan mengajak teman-temannya untuk bergabung menjadi relawan dan donatur KSP. Selain itu, ia juga berharap akan lebih banyak lagi donatur pada programnya supaya KSP bisa terus memberikan bantuan logistik pada mahasiswa perantau yang kesulitan ekonomi.


“Suatu kebaikan pasti akan menghasilkan kebaikan lainnya dan kami percaya bahwa kebaikan itu menular dan kita tidak sendirian. Mari bersama-sama melakukan kebaikan sekecil apapun dengan ikhlas, niscaya Allah akan membalas kita dengan kebaikan pula,” pungkasnya.(*)

Penulis: Muhammad Wildan Suyuti
Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).