Sistem Rekomendasi SBMPTN di Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi peserta tes SBMPTN. (Sumber: Okezone)

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) merupakan salah satu jalur penerimaan mahasiswa baru di lingkungan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui seleksi ujian tulis secara nasional dengan jumlah peserta yang cenderung bertambah setiap tahunnya. Berdasarkan data statistik SBMPTN tahun 2018, sebanyak 165.831 siswa telah berhasil lulus pada SBMPTN tahun 2018. Hal ini menunjukkan siswa yang lulus hanya sekitar 19,28% dari total pendaftar 860.001 siswa.

Tingginya tingkat persaingan yang harus dihadapi agar dapat lulus pada SBMPTN menyebabkan banyak siswa yang ingin lulus SBMPTN dengan meningkatkan pembelajaran seperti mengikuti program bimbingan belajar intensif, mengikuti tryout-tryout SBMPTN, membeli buku-buku SBMPTN terbaru, serta usaha lainnya demi untuk memperbesar peluang dalam mendapatkan kelulusan pada seleksi SBMPTN.

Agar dapat lulus SBMPTN, sebenarnya peserta hanya perlu memiliki nilai di atas nilai minimal peserta yang diterima pada program studi dari PTN yang peserta pilih. Artinya, misalkan sebuah program studi dari PTN hanya menampung sebanyak 40 mahasiswa dan jumlah peminatnya saat seleksi mencapai 2000 peserta, maka untuk lulus hanya perlu memiliki nilai sedikit lebih tinggi dari nilai peserta yang berada di peringkat 40 tersebut.

Hal ini mengakibatkan peristiwa dimana peserta harus dapat menentukan pilihan PTN dan Prodi PTN secara tepat agar dapat lulus dalam SBMPTN. Penelitian yang telah diseminarkan pada pertemuan ilmiah International Conference on Computer Science, Information Technology, and Electrical Engineering (ICOMITEE) 2019 dan juga dipublikasikan pada https://ieeexplore.ieee.org/document/8921040  bertujuan untuk membuat sebuah Sistem Informasi Manajemen Tryout SBMPTN yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan peserta SBMPTN serta memberikan hasil sesuai permasalahan yang ada. Terutama, berguna untuk membantu calon peserta SBMPTN yang kebingungan dan takut gagal karena salah memilih program studi pada PTN dalam tes SBMPTN yang akan mereka lakukan.

Sistem ini dibangun berbasis web dan telah mampu memberikan informasi kelulusan peserta pada tryout SBMPTN pada program studi dari PTN yang di pilihnya dan memberikan recomendasi beberapa alternative program studi dari PTN lain yang diolah dengan metode AHP (Analytic Hirarchy Process). AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran yang digunakan untuk menemukan skala rasio, baik dari perbandingan berpasangan yang diskrit maupun kontinyu. AHP menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki.

Dalam menyelesaikan permasalahan dengan metode AHP ada tahap-tahap yang harus dilalui, mulai dari penetuan struktur hirarki AHP dengan menentukan tujuan, kriteria, dan subkriteria sampai dengan menguji Matrik Pairwise Comparison kriteria dan sub kriteria dan menentukan prioritas dalam pemilihan alternatif terbaik.

Pengembangan sebuah sistem informasi Tryout SBMPTN yang dapat membantu calon peserta tes SBMPTN untuk mengukur kemampuannya serta memberikan pendukung keputusan untuk memilih Progam studi PTN yang di rekomendasikan. Sistem yang dibangun yaitu berbasis web sehingga membutuhkan server untuk memberikan layanan kepada client, terdapat 3 user yang akan menggunakan Sistem tersebut yaitu Calon Peserta, Peserta, dan Panitia Tryout SBMPTN.

Calon Peserta melakukan pendaftaran peserta dan melihat informasi status aktifasi pendaftaran peserta. Peserta dapat melakukan pemilihan paket ujian, pemilihan program studi pada PTN, pemilihan jadwal tryout, melakukan ujian tryout SBMPTN sesuai jadwal, mengumpulkan jawaban ujian, melihat hasil tryout berupa nilai tryout peserta dan status kelususan peserta pada program studi PTN yang mereka lamar, serta mendapatkan rekomendasi alternatife program studi yang sejenis dari PTN lain bagi mereka yang tidak lulus pada progam studi yang mereka pilih.

Untuk panitia try out SBMPTN dapat melakukan pekerjaan seperti aktifasi status pendaftaran peserta, pengelolaan data-data PTN dan program studi PTN, pengelolaan data soal-soal tryout SBMPTN, pembuatan jadwal tryout untuk peserta, pengaturan pelaksanaan tryout SBMPTN peserta, pembuatan nilai dari hasil jawaban peserta, melihat data nilai tryout peserta, serta melihat alternatife rekomendasi program studi PTN yang diberikan sistem kepada peserta.

Pada pengujian sistem pendukung keputusan dan rekomendasi program studi PTN yang diberikan kepada peserta tryout SBMPTN yang tidak lulus pada program studi dari PTN yang dipilhnya, akan dibandingkan rekomendasi yang dihasilkan oleh perhitungan sistem dengan perhitungan yang sebenarnya secara manual. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya.

Sistem yang dihasilkan berbentuk program berbasis web yang dapat digunakan untuk Tryout SBMPTN calon peserta SBMPTN guna mengukur kemampuan yang dimilikinya sebelum mengikuti tes SBMPTN yang sebenarnya. Peserta tryout SBMPTN dapat melihat hasil tryoutnya berupa nilai peserta, passing grade peserta, dan status kelulusan peserta pada program studi pilihannya.

Peserta tryout SBMPTN yang tidak lulus pada program studi PTN pilihnya akan diberikan alternatif dari program studi di PTN lain yang sejenis dengan 5 kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dan dihitung dengan metode AHP. Alternatif program studi PTN yang memiliki nilai perhitungan total AHP tertinggi akan direkomendasikan pertama kali untuk peserta. (*)

Penulis: Fitri Retrialisca

Link artikel prosiding Scopus yang dituliskan menjadi opini sebagai berikut,

https://ieeexplore.ieee.org/document/8921040

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).