Koneksi Politik, Tata Kelola Perusahaan, dan Biaya Ekuitas di Malaysia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Jawa Pos com

Perusahaan yang memiliki hubungan politik di Malaysia selalu menjadi isu yang menarik untuk dibahas sebab menurut penelitian Faccio Malaysia mendapat peringkat kedua untuk jumlah perusahaan di pasar modal yang memiliki hubungan politik. Untuk itu, penelitian ini ingin menginvestigasi adakah hubungan antara perusahaan yang memiliki hubungan politik dengan biaya ekuitas perusahaan, yang mana selanjutnya penelitian ini juga melihat apakah faktor tata kelola perusahaan menjembatani hubungan tersebut. Biaya ekuitas menjadi pertimbangan dalam penelitian ini karena biaya ekuitas adalah tingkat diskonto yang diterapkan pada arus kas masa depan sehingga diharapkan perusahaan dapat menentukan harga saham saat ini. Tak hanya itu, menurut literatur sebelumnya, biaya ekuitas juga dapat mempengaruhi keputusan investasi  dan pembiayaan.

Penelitian ini juga mempertimbangkan dari segi tata kelola perusahaan apakah hal itu dapat mengurangi agency problem yang mana dapat mengurangi biaya ekuitas perusahaan. Hal ini mengingat bahwa tujuan utama dari tata kelola perusahaan adalah mengawasi kegiatan manajemen agar dapat melakukan pengambilan keputusan yang menjamin kesepakatan tujuan antara pemegang saham dan pemegang hutang. Selebihnya peneltian oleh Chen mendukung alasan sebelumnya karena ditemukan bahwa tingkat tata kelola perusahaan memiliki dampak negatif pada biaya modal ekuitas, terutama di negara-negara dimana ketentuan perlindungan hukum bagi investor relatif lemah.

Perusahaan yang memiliki koneksi politik dapat membawa beberapa keuntungan bagi perusahaan tersebut, yakni adanya perlakuan istimewa keuangan seperti bailout politik pada saat kesulitan keuangan. Bahkan dengan dukungan pemerintah, dapat memungkinkan untuk memaksakan tarif kepada pesaing dan adanya pengurangan terhadap persyaratan peraturan. Dengan demikian, perusahaan yang memiliki koneksi politik akan memiliki biaya ekuitas yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki koneksi politik.

Dari segi board size, semakin tinggi akan menurunkan biaya ekuitas. Hal ini didukung penelitian bahwa jumlah dewan direksi yang besar cenderung berfungsi  kurang efektif dalam pengambilan keputusan. Namun dari segi independent board size, semakin besar jumlahnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Penelitian ini berasumsi bahwa meskipun adanya hubungan negatif antara koneksi politik dengan biaya ekuitas, hubungan tersebut akan lebih lemah bagi perusahaan dengan mekanisme tata kelola yang lebih baik.

Analisis riset menggunakan jumlah sampel tahun perusahaan sebanyak 2.223 yang didapat dari tahun 2000 hingga 2009. Sampel ini dihasilkan dari laporan tahunan 978 perusahaan yang tercatat di Bursa Malaysia. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi.

Hasil analisis menemukan bahwa  perusahaan yang memiliki koneksi politik memiliki hubungan negatif dengan biaya ekuitas, yang artinya perusahaan tersebut menikmati adanya biaya ekuitas yang lebih rendah dibanding perusahaan yang tidak memiliki koneksi politik. Selanjutnya penelitian ini tidak menemukan adanya hubungan antara dewan independensi dengan biaya ekuitas. Begitu pula hasil penelitian untuk board size, ukuran perusahaan dan risiko perusahaan juga tidak konsisten dengan studi sebelumnya.

Penulis: Iman Harymawan, Ph.D.
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: www.ijicc.net

Wahab, E.A. A., Agustia, D., Azmi, N. A., Harymawan, I., Ramli, R., & Zakaria, N.B. (2020). Political Connections, Corporate Governance, and the Cost of Equity in Malaysia. http://dx.doi.org/10.1108/02686901111129562

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).