Kadar Vitamin E Serum pada Pasien Akne Vulgaris Remaja

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh sehatq

Akne vulgaris (AV) merupakan suatu penyakit dari unit pilosebasea terutama dijumpai pada remaja. Kebanyakan kasus AV disertai dengan suatu variasi pleomorfik dari lesi, yang terdiri dari komedo, papul, pustul dan nodul. Penelitian ini dilakukan pada pasien remaja dikarenakan AV pada usia pubertas lebih banyak terjadi.  Akne vulgaris (AV) memengaruhi 80% orang pada berbagai usia antara 11 – 30 tahun Prevalensi AV pada remaja berumur 10 – 19 tahun (menurut WHO) berkisar dari 35 – 90%. AV terjadi pada rentang umur  dari bayi sampai dewasa dengan puncak usia  16 -19 tahun pada pria remaja atau 14 -17 tahun pada wanita remaja.

AV pada saat pubertas terjadi oleh karena peningkatan hormon androgen, peningkatan hormon androgen akan menyebabkan peningkatan ukuran kelenjar sebasea, yang akan menstimulasi produksi sebum sehingga mengakibatkan penyumbatan sebum pada folikel rambut yang akan memicu terbentuknya komedo dan menyediakan media untuk tumbuhnya Propionibacterium acnes. AV kondisi dermatologis umum yang ditandai dengan kelebihan produksi sebum yang disebabkan oleh hormon, hiperkeratinisasi folikuler dan peradangan kronis pada unit pilosebaseus.

Penelitian etiopatogenesis akne vulgaris yang sedang dikembangkan saat ini pada peranan radikal bebas dan antioksidan. Dimana kulit secara konstan terpapar dengan kerusakan oksidatif yang diinduksi oleh reactive oxygen species (ROS) yang dihasilkan baik dari sumber endogen (metabolisme oksigen) maupun dari eksogen (paparan radiasi, polusi udara, intoksikasi oksigen, rokok dan alkohol) kemudian ROS akan memicu terjadinya stress oksidatif melalui interaksi dari radikal bebas dengan molekul seluler seperti lipid, karbohidrat, protein dan asam nukleat yang menyebabkan reaksi inflamasi. Untuk menghadapi efek berbahaya dari ROS.

Kulit dilengkapi dengan mekanisme pertahanan antioksidan untuk mencegah pembentukan ROS berupa antioksidan enzimatik dan antioksidan non enzimatik.9 Diantara antioksidan ini, α-tocopherol merupakan bentuk utama dari vitamin E dan merupakan antioksidan  penting yang larut dalam lemak. α-tocopherol  bekerja memecah rantai selama proses peroksidasi lipid sehingga dapat mencegah terjadinya stress oksidatif.

Ozuguz dan kawan – kawan pada tahun 2013 melakukan penelitian kadar vitamin A dan E pda 94 orang pasien dengan AV dengan derajat ringan, sedang dan berat dibandingkan dengan 56 orang sebagai kontrol yang tidak memiliki AV didapatkan bahwa kadar vitamin E secara signifikan menurun pada pasien dengan AV dibandingkan kontrol.

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik observasional potong lintang  yang bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin E serum pada pasien remaja dengan AV dan remaja tanpa AV. Penelitian ini dilakukan secara consecutive sampling selama bulan November 2018 hingga Januari 2019 pada pasien remaja dengan AV dan remaja tanpa AV yang datang di divisi URJ Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Divisi Kosmetik Medik dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sampel penelitian. Seluruh sampel penelitian dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan kadar vitamin E serum di Laboratorium Prodia dengan menggunakan metode HPLC (High Performance Liquid Chromathograpy).

Seluruh data yang terkumpul dicatat pada lembar pengumpul data dan kemudian disusun dalam bentuk tabel dan grafik, kemudian disajikan dalam bentuk persentase. Penelitian ini menunjukan jenis kelamin terbanyak adalah laki – laki baik pada kelompok AV maupun kelompok kontrol. Pada kelompok AV didapatkan jenis kelamin laki – laki sebanyak 13 subjek (76,5%) kemudian pada kelompok kontrol didapatkan jenis kelamin laki – laki sebanyak 11 subjek (64,7%).

Jumlah keseluruhan subjek adalah 34 subjek dengan median usia pada kelompok AV adalah 17 (15-19 tahun) dan pada kelompok kontrol 19 (16-19 tahun). Berdasarkan grafik hasil perbandingan kadar vitamin E serum didapatkan rerata kadar vitamin E serum pada kelompok AV 7,8 mg/L sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan kadar vitamin E serum 10 mg/L. Laboratorium Prodia menetapkan kadar normal adalah 3-14 mg/L. Dari sini tampak bahwa kadar vitamin E pada penderita AV masih dalam batas normal, tapi dijumpai perbedaan pada kelompok AV dengan kelompok kontrol. Uji analisis yang dipakai adalah T-Test. T-test adalah uji komparatif untuk menilai perbedaan antara nilai tertentu dengan rata – rata kelompok populasi. Pada penelitian ini didapatkan hasil penelitian kadar vitamin E serum terdapat perbedaan signifikan dengan kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 17 pasien AV remaja dan 17 remaja tanpa AV yang berkunjung ke URJ Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD dr Soetomo Surabaya dapat disimpulkan rerata kadar vitamin E serum pada remaja  kelompok AV adalah 7,8 mg/L, rerata kadar vitamin E serum pada remaja  kelompok kontrol adalah 10 mg/L dan kadar Vitamin E serum pada kelompok AV lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut dalam menentukan peranan hubungan vitamin E pada patogenesis AV, mengetahui efektivitas vitamin E pada AV.

Penulis : dr.Sawitri,Sp.KK(K)
Informasi detail dari artikel ini dapat dilihat pada tulisan kami di:
https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/12441/pdf

The Difference of Serum Vitamin E Levels between Adolescent Patients with and without Acne Vulgaris 

Wahyunita Desi Ratnaningtyas, Sawitri, Dwi Murtiastutik, Afif Nurul Hidayati 

Departement of Dermatology and Venereology Faculty of Medicine Universitas Airlangga/Dr. Soetomo General Academic Teaching Hospital Surabaya

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).