Evaluasi Efek Jangka Panjang Campuran Produk Metabolit Sel Punca

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh sainskompas com

Kulit akan berubah baik struktur dan penampakannya seiring berjalannya waktu. Proses penuaan yang terjadi dikarenakan faktor intrinsik (kronologis) dan faktor ekstrinsik. Penuaan kulit akibat faktor eksternal dikenal dengan penuaan kulit akibat paparan sinar matahari atau penuaan kulit yang prematur. Wajah secara terus menerus terpapar sinar matahari daripada bagian tubuh lainnya sehingga kerusakan kulit akan terakumulasi sehingga menimbulkan perubahan yang dapat terlihat sebagai proses penuaan.

Penuaan kulit akibat paparan sinar matahari bergantung dari derajat paparan sinar matahari dan jumlah melanin pada kulit. Individu yang memiliki riwayat terpapar sinar matahari secara terus menerus, tinggal di daerah dengan iklim tropis, dan berkulit terang memiliki risiko cukup besar terpapar radiasi sinar ultraviolet. Penuaan kulit akibat paparan sinar matahari secara klinis dapat menyebabkan kerutan halus dan kasar, kekeringan, telangiektasis, hilangnya kekenyalan dan perubahan pigmen. Masalah penuaan kulit dapat menjadi beban bagi pasien dan data memengaruhi psikis dan menurunkan kualitas hidup pasien.

Produk metabolit sel punca memiliki berbagai macam sitokin/ penanda radang dan faktor pertumbuhan yang bermaanfaat bagi peremajaan kulit. Faktor pertumbuhan dapat merangsang protein pemutih dan protein antikerutan. Vitamin E merupakan salah satu antioksidan yang paling sering kita dapatkan. Fungsi dari vitamin E telah dikenal secara luas dalam bidang kecantikan yaitu sebagai antioksidan dan anti inflamasi. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah fungsi peremajaan kulit.

Tujuan dari penetilian ini ialah untuk mengetahui efikasi topikal produk metabolit sel punca yang berasal dari membran amnion/ selaput ketuban (PM-AMSC)  dengan vitamin E pada perbaikan klinis penuaan kulit akibat paparan sinar matahari.

Penelitian diawali dengan mengambil sampel yaitu semua pasien photoaging yang telah mendapatkan tindakan sebanyak 3 kali selang 1 sampai 2 bulan, berupa topikal produk metabolit AMSC dengan vitamin E setelah laser fraksional CO2 di URJ Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Jika pasien memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian, dilakukan penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Setelah pasien bersedia menjadi subyek penelitian maka diminta untuk menandatangani persetujuan secara tertulis. Subyek penelitian diberikan terapi pemeliharaan berupa krim tabir surya SPF 30 dan krim tretinoin 0,025% 1 minggu setelah tindakan terakhir. Evaluasi dengan Facial Skin Scope JANUS-II untuk menilai kerutan, pori-pori, bintik hitam polarized, bintik hitam UV dan skin tone dilakukan pada bulan pertama, kedua dan ketiga setelah tindakan terakhir. Selama penelitian pasien mendapat terapi pemeliharaan krim tretinoin 0,025% dan krim tabir surya SPF 30. Hasil data yang didapat dimasukkan dalam lembar pengumpul data dan disertai foto analisis wajah dengan Janus-II, kemudian dilakukan analisis data. Penelitian ini telah disetujui oleh komite etik RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, derajat kerutan, bintik hitam polarized, bintik hitam UV, pori-pori dan skin tone dari evaluasi selama 3 bulan setelah diberikan campuran topikal PM-AMSC dengan vitamin E dan laser fraksional CO2 pada photoaging didapatkan harga p >0,05. Hasil ini tidak signifikan secara statistik. 

Penelitian ini menunjukkan terdapat efek jangka panjang dari terapi campuran PM-AMSC dengan vitamin E setelah laser fraksional CO2. Keterbatasan penelitian ini ialah masih belum dapat memastikan efek jangka panjang tersebut tidak dipengaruhi faktor lain seperti terapi pemeliharaan ataupun faktor pemicu photoaging.

Hasil kesimpulan yang didapatkan berdasarkan analisis data yang telah dilakukan ialah pemberian campuran topikal PM-AMSC dengan vitamin E setelah laser fraksional CO2 pada evaluasi 3 bulan setelah tindakan terakhir masih memberikan efek jangka panjang pada kerutan, bintik hitam polarized,  bintik hitam UV, skin tone dan poripori akibat photoaging serta tidak terdapat efek samping dan efek simpang pemberian campuran topikal PM-AMSC dengan vitamin E setelah laser fraksional CO2 pada evaluasi 3 bulan setelah tindakan terakhir.

Penulis : dr. Sawitri, SpKK(K
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:
https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/17648/pdf

Combination of Amniotic Membrane Stem Cell Metabolite Product (AMSC-MP) and Vitamin E for Photoaging 
Retha, Sawitri, Rahmadewi, Afif Nurul Hidayati, Muhammad Yulianto Listiawan, Evy Ervianti, Linda Astari, Cita Rosita Sigit Prakoeswa Departement of Dermatology and Venereology Faculty of Medicine Universitas Airlangga/Dr. Soetomo General Academic Teaching Hospital Surabaya

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).