Terkait Covid-19, Dosen FISIP UNAIR Bahu-Membahu Berikan Bantuan untuk Paramedis RSUA

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Para dosen FISIP UNAIR memberikan bantuan untuk paramedis yang bekerja menangani Covid-19 di RSUA, Jumat (20/3/2020). (Foto: M. Alif Fauzan)

UNAIR NEWS – Simpati terhadap kerja paramedis Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) menghadapi warga yang memeriksakan diri terkait Virus Corona (Covid-19) terus berdatangan. Salah satunya dari para dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR yang secara spontan memberikan bantuan kepada RSUA, Jumat (20/3/2020).

Secara simbolis bantuan diberikan langsung oleh Ketua Departemen Komunikasi FISIP UNAIR Dr. Liestianingsih kepada Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUA Dr. Hamzah., dr., Sp.An.,KNA. Bantuan yang diberikan berupa masker, hand sanitizer, vitamin, dan sabun cuci tangan.

Lies mewakili para dosen menuturkan bahwa ia bersama rekan dosen ingin memberikan bantuan mengingat tenaga medis menjadi bagian terdepan dalam penanganan Covid-19. Untuk itu, ia bersama rekan dosen berinisiatif untuk bersama-sama membantu paramedis di RSUA.

Pemberian bantuan itu juga diperkuat dengan kabar yang beredar di masyarakat tentang semakin menipisnya alat pelindung diri (APD) yang digunakan paramedis saat bertugas.

“Kami ingin melibatkan masyarakat untuk saling membantu para pekerja medis. Kami ingin teman-teman bergerak melakukan hal yang sama, sekecil apapun akan sangat membantu,” ucap Lies.

Sementara itu, Hamzah mengatakan bahwa bantuan APD, baik dari internal maupun eksternal UNAIR, terus berdatangan.

“Dalam bencana seperti ini selalu kekurangan. Semua industri sudah berupaya untuk menggenjot produksi, tapi permintaan memang banyak,” terang Hamzah.

Hamzah menambahkan, pihaknya terus berkordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, dan BPPD terkait ketersediaan peralatan medis untuk menangani Covid-19 di RSUA.

“Mereka semua sangat concern membantu kami. Sampai hari ini terpenuhi. Baju astronaut itu (hazmat suit, Red) kira-kira masih punya sekitar 100-an yang cukup untuk seminggu,” terangnya.

Untuk obat-obatan bagi pasien positif Covid-19, Hamzah melanjutkan, saat ini belum ditemukan obat khusus untuk menyembuhkan. Beberapa obat yang digunakan untuk pasien Covid-19 yaitu obat-obatan anti virus. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).