Peningkatan Produksi Ephipia M. macrocopa Melalui Pengkayan Suspensi Dedak dengan Minyak Ikan Lemuru

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi minyak ikan lemuru. (Sumber: WN.com)

Indonesia memiliki banyak spesies zooplankton yang dapat dikembangkan sebagai pakan alami untuk larva ikan dan udang, di antaranya adalah dari kelompok krustacea; kladosera  yaitu Moina macrocopa.  Moina  macrocopa  adalah  zooplankton yang berukuran ±400-2000um  dengan nilai gizi yang tinggi  (protein 50-60%),  sebanding dengan gizi  Artemia.

Pemanfaatan Moina macrocopa sebagai pakan alami  saat ini terkendala  oleh belum tersedianya embrio dorman (ephipia) sebagaimana  kista Artema yang dapat disimpan dan  ditetaskan setiap saat.   Oleh karena itu perlu dicari terobosan baru agar dapat menghasilkan embrio dorman (ephipia) Moina macrocopa, dalam jumlah yang banyak.

Kelompok riset kami di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga telah berhasil menemukan teknologi untuk memproduksi ephipia Moina  macrocopa  menggunakan pakan suspensi dedak padi, tetapi  produksi ephipia  yang dihasilkan masih rendah kuantitas dan kualitasnya. Rendahnya produksi ephipia   ini disebabkan oleh yang rendahnya kandungan asam lemak ω-3 (omega tiga) pada dedak padi.

Atas dasar hal tersebut kami  berkolaborasi dengan tim riset kami untuk berusaha meningkatkan produksi ephipia Moina  macrocopa  melalui pengakayaan asam lemak ω-3  dalam suspensi  dedak dengan penambahan minyak ikan lemuru. Minyak ikan ikan lemuru yang kaya akan ω-3 banyak dihasilkan oleh masyarakat Banyuwanggi dari limbah industri pengolahan ikan. sehingga sangat mudah didapatkan.

Penambahan minyak ikan lemuru dalam suspensi dedak padi dapat meningkatkan produksi ephipia Moina  macrocopa  menjadi sebanyak 3452±43,0 butir/Liter pada penambahan  suspensi dedak  dengan minyak ikan lemuru  6%,  yang lebih tinggi dibandingkan tampa penambahan minyak ikan lemuru   sebanyak 1893±34,8 butir/Liter.

Hasil penelitian kami ini akan dapat memberikan sumbangsih dalam rangka pengguatan kemandirian usaha perikanan di Indonesia,  khususnya dalam penyediaan pakan alami untuk produksi benih ikan dan udang di Indonesis. (*)

Penulis: Reni Oktaviani, Ahmad Shofy Mubarak, Sudarno Sudarno

Artikel lengkapnya dapat diakses melalui link berikut ini

https://e-journal.unair.ac.id/JAFH/article/view/15443

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).