Menjadi Juara Silat Tingkat Asia dan Eropa, Moch. Ainun Najib Jadi Wisudawan Berprestasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Kemampuan akademik masing-masing mahasiswa tidaklah dapat dipukul rata, sebagian mahasiswa justru memiliki kemampuan non-akademik yang mumpuni. Hal itulah yang dibuktikan oleh Moch. Ainun Najib, mahasiswa S1 Fakultas Sains dan Teknologi yang menjadi Wisudawan Berprestasi pada periode Maret 2020.

Perjuangan semasa kuliah terasa sangat terjal bagi Moch. Ainun Najib. Sempat mendapatkan Indeks Prestasi jauh dibawa rata-rata, namun tidak lantas menyurutkan semangatnya untuk terus membenahi diri agar dapat kembali bersaing bersama mahasiswa lainnya. Sejalan dengan hal tersebut, mahasiswa asal Tuban itu juga pernah merasakan ditinggal wisuda oleh rekan-rekan seperjuangannya. Hal tersebut sangat membuatnya kehilangan dan kembali sadar bahwa dirinya juga bisa seperti mereka.

Dalam menyelesaikan studi, Moch. Ainun Najib menulis skripsinya yang berjudul ‘’Pengaruh Suhu dan Waktu Serta Desilikasi Pada Sintesis Aluminosilikat Dari Kaolin Terkalsinasi’’. “Topik tersebut saya pilih berdasarkan minat yang saya dalami dengan mengikuti penelitian dosen pembimbing I yaitu Dr. Hartati, M. Si yang telah membantu serta menyarankan terkait peluang penelitian dibidang sintesis aluminosilikat,” tuturnya.

Mulai bergabung bersama Unit Kegiatan Mahaiswa (UKM) PSHT pada tahun 2015, dan mendapat amanah sebagai ketua UKM PSHT pada periode 2017/2018 adalah tanggungjawab besar yang harus dilaksanakannya dengan baik. Dalam perjalanannya, segudang prestasi berhasil diukir, mulai dari tingkat regional, nasional hingga internasional. Di antaranya juara I Seni Tunggal Putra Kerjurnas Pencak Silat PSHT Piala Rektor Universitas Airlangga, juara I Seni Tunggal Putra Kerjurnas Pencak Silat PSHT Universitas Mulawarman, peserta 4th Singapore Open Pencak Silat Championship 2018 dan masih banyak lagi.

“Mewakili kampus tercinta Universitas Airlangga dalam berbagai kejuaraan pencak silat merupakan modal yang sangat berharga,” ujarnya. Selain itu, sambungnya, pengalaman yang paling berkesan yaitu menjadi juara I Tanding Kelas E Putra Kejuaraan Pencak Silat Terbuka Se-Nasional, Asia dan Eropa Piala Bergilir Meyjen TNI Dr. H. Eddie M Nalapraya pada tahun 2019.

Baginya, tiada juara tanpa latihan. Kalah menang menjadi hal yg lumrah, cidera saat sebelum dan sesudah latihan menjadi momok yang tak bisa dihindari. “Kita harus siap dan rela meluangkan waktu kuliah demi latihan sebelum kejuaraan, semua hal tersebut tidak lain untuk membanggakan kedua orangtua dan kampus tercinta,” pungkasnya.

Penulis: Muhammad Suryadiningrat

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).