Terkait Corona, Pakar Komunikasi UNAIR Dorong Pemerintah Sediakan Informasi Akurat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pakar Komunikasi UNAIR Dr. Suko Widodo, M.Si. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Informasi yang tersebar perihal virus corona di jagat media, membuat publik merespon dengan beragam. Parahnya, tak sedikit informasi yang tersaji justru mengandung hoaks. Termasuk di Indonesia, informasi yang mencuat semakin beragam setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua WNI yang terjangkit virus ini.

Mengenai hal itu, Dosen Ilmu Komunikasi UNAIR Dr. Suko Widodo, M.Si., memberikan pendapat bahwa informasi dan berita tentang virus corona masuk informasi publik kategori serta merta. Hal itu, jelasnya, sesuai dengan Pasal 10 UU Keterbukaan Informasi Publik/KIP.

“Tentu, itu sudah menjadi kewajiban pemerintah sebagai badan publik untuk menyediakan informasi yang transparan dan mudah diakses terkait masalah tersebut,” ujar Pakar Komunikasi UNAIR itu.

Pemerintah, lanjut Suko, juga wajib menyediakan informasi wabah corona secara akurat, transparan, dan mudah diakses publik. Menurutnya, saat ini banyak informasi tentang virus corona beredar luas di masyarakat.

“Sayangnya tak banyak informasi yang memandu. Apalagi yang menjadi ruang komuniasi interaktif yang memungkinkan warga berkonsultasi dengan otoritas terkait yang menghandle masalah ini,” ungkapnya.

Ketua Persatuan Humas Surabaya itu juga menegaskan, pemerintah juga harus menyediakan informasi yang bisa memandu warga. Terlebih, informasi untuk bisa menjaga kesehatan dan menghindarkan dari kemungkinan terkena serangan virus ini.

“Dalam konteks ini, secara praktis, pemerintah bisa meminta bantuan lembaga seperti media massa yang memiliki kredibilitas dalam pemberitaan untuk menyebarkan informasi akurat terkait masalah ini,” tuturnya.

Bagi Suko, upaya itu juga untuk menepis informasi hoaks yang beredar seputar penyebaran virus corona di masyarakat. Tidak hanya itu, lanjutnya, dibutuhkan  gerakan riil secara massif, kampanye massif, dan partisipasi semua pihak untuk mengantisipasi wabah corona.

“Masyarakat Indonesia punya modal sosial bagus. Ini potensi baik untuk membuat gerakan massif mengantisipasi virus corona,” tandasnya.

Pada akhir, Suko juga mengatakan, langkah kreatif dan responsif dibutuhkan semua instansi pemerintah yang terkait masalah ini, terutama dalam hubungannya dengan penyediaan informasi kepada publik. Informasi yang akurat dan mencerahkan masyarakat itu, sambungnya, tentu bersumber dari narasumber yang memiliki kapasitas, profesionalisme, kompetensi, pengalaman, kredibilitas, dan punya otoritas terkait dengan virus Corona dan kesehatan masyarakat.

“Sehingga bukan sembarangan orang menyampaikan informasi kepada publik terkait virus Corona. Tujuannya, untuk menghindari kepanikan dan kegaduhan di masyarakat,” jelasnya. “Dalam konteks ini, media massa yang kredibel jadi kanal terbaik untuk menyampaikan semua informasi tentang virus Corona kepada masyarakat,” pungkasnya.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).