Inovasi Kartu Giat Mahasiswa UNAIR Berhasil Tingkatkan Kunjungan Bumil Kecamatan Mulyorejo

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Mahasiswa PKL IKGM FKG UNAIR Batch 1 2020 mensimulasikan tata cara penggunaan Kartu GIAT 2.0 pada ibu balita. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Data kunjungan ibu hamil pada Poli Gigi Puskesmas Mulyorejo berhasil mengalami peningkatan pada tahun 2019, yaitu sekitar 48,75%. Data ini tercatat naik signifikan bila dibandingkan dengan data 2017 sebelum dilakukan pendistribusian kartu GIAT (Gigi Ibu dan Anak Sehat) oleh Tim PKL Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG UNAIR) pada tahun 2018, yakni hanya sebesar 1,33%.

(Baca: http://news.unair.ac.id/2018/09/21/kartu-kesehatan-gigi-inovasi-mahasiswa-fkg-unair-untuk-kota-surabaya/ )

Meski demikian, hasil tersebut belum mencapai target yang ditentukan oleh puskesmas. “Sebagai evaluasi kami, memang pada Kartu GIAT sebelumnya, difokuskan pada upaya peningkatan kunjungan ibu hamil saja, sedangkan pencatatan balita belum, sehingga berdampak pada kunjungan K3-K4-nya,” ungkap Drg. Fabia Yustiaputri selaku pembimbing lapangan mahasiswa FKG UNAIR dan Dokter Gigi Puskesmas Mulyorejo.

Berdasarkan hasil penelitian epidemologi yang dilakukan para mahasiswa, 35,5% ibu hamil memiliki tingkat literasi yang cukup baik. Namun, penggunaan kartu GIAT belum maksimal dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan rongga mulut, terutama pada masa kehamilan.

Self efficacy merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat literasi ibu hamil yang berdampak pada kunjungan ke poli gigi pada penelitian mereka.

“Berdasarkan temuan penelitian kami, untuk meningkatkan self efficacy ibu tentang kesehatan gigi ibu dan balita, diperlukan beberapa konten tambahan pada kartu GIAT yang lama dibarengi dengan penayangan video edukasi panduan penggunaanya,” papar Fami Widya Pangestika, S.KG, ketua Tim PKL Mulyorejo.

Ditemui pada saat program pemberdayaan ibu di Puskesmas Mulyorejo, para mahasiswa PKL IKGM sedang melakukan sosialisasi kartu GIAT versi 2.0 yang berisi mengenai beberapa domain penting. Pada Kartu GIAT versi 2.0 ini ditambahkan konten mengenai kemampuan mengenali kegawatan yang bisa timbul selama masa kehamilan, masalah kesehatan rongga mulut selama kehamilan, menilai masalah kesehatan rongga mulut selama kehamilan, kemampuan dalam menjaga kesehatan rongga mulut selama kehamilan, kemampuan mengenali proses tumbuh gigi sulung anak, kemampuan menilai kesehatan gigi anak, kemampuan mengetahui faktor yang menyebabkan gigi berlubang dan kemampuan mengetahui cara menyikat gigi anak sesuai usia.

“Berdasarkan hasil uji penerimaan media terhadap kartu GIAT dan kartu GIAT versi 2.0 didapatkan hasil bahwa penyebab kurangnya self efficacy ibu terkait kartu GIAT adalah tampilan layout kurang menarik, dan bahasa yang digunakan sulit dipahami oleh ibu,” jelas Jesica Ceren Kristiane Palevi, S.KG, anggota tim PKL yang juga seorang Youtuber ini.

“Alhasil 65% responden ibu menyetujui pembaruan Kartu GIAT versi 2.0 yang diperkaya dengan konten anak dan balita. Proses pembuatan ini melibatkan puskesmas, kader, ibu-ibu warga, serta dosen pembimbing,” pungkas Aisyah Ekasari Rachmawati, S.KG, yang juga anggota tim PKL IKGM FKG UNAIR ini.

“Ke depan, harapan kami sama dengan harapan Kepala Puskesmas dan Drg. Fabia dari Puskesmas Mulyorejo, semoga sinergi dan energi positif yang ada, bisa selalu sustain lintas institusi dan profesi, dalam berinovasi untuk meraih status Indonesia Bebas Karies 2030,” ucap Dr. Gilang Rasuna dari Departemen IKGM FKG Universitas Airlangga selaku pembimbing dan penguji kelompok PKL. (*)

Penulis: Humas FKG

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).