Peran Ganoderma Lucidum Sebagai Solusi Perlindungan dan Kesehatan Hepar

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Hepar merupakan organ yang menjalankan peran penting dalam fungsi fisiokimia pada tubuh seperti sintesis, sekresi, dan metabolisme zat – zat asing sehingga hepar menjadi organ yang rawan sekali mengalami kerusakan akibat terpapar benda asing tersebut. Banyak sekali faktor yang menyebabkan kerusakan pada hepar seperti virus, bakteri patogen, alkohol, obat berdosis tinggi, jam tidur yang kurang, dan zat – zat kimia hepatotoksik lainnya.  

Karbon tetraklorida (CCl4) merupakan salah satu agen perusak hepar yang masih sering digunakan sehari-hari meliputi pestisida dan bahan pencampur AC. Metabolisme CCl4 ketika di dalam hepar akan dimetabolisme menjadi radikal triklorometil (CCl3*)dan radikal peroksitriklorometil (CCl3O2*). Metabolisme tersebut juga akan meningkatkan kadar radikal bebas di dalam tubuh. Akhir-akhir ini banyak sekali penyakit degeneratif yang muncul akibat radikal bebas seperti diabetes mellitus, jantung, stroke, katarak, kanker, dan penuaan dini. Radikal bebas ini muncul dalam kadar yang tinggi ketika metabolisme hepar terhadap benda asing terjadi. Maka dari itu, perlindungan terhadap hepat sangat penting dilakukan agar tubuh selalu dalam keadaan sehat.

Hepar yang mengalami kerusakan akan merespon dengan menimbulkan peradangan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah sel inflamasi yang menuju ke bagian hepar yang mengalami kerusakan. Selain itu, hepar juga dapat mengalami pembengkakan sebagai respon adanya peradangan tersebut. Kerusakan hepar juga dapat ditandai dengan meningkatnya kadar enzim SGOT dan SGPT dari hepar.

Peningkatan tersebut berasal dari kerja hepar yang terlalu berat sehingga banyak sekali enzim – enzim hepar yang dihasilkan sehingga kadarnya akan meningkat seiring dengan tingkat kerusakan yang diterima hepar. Rusaknya hepar akibat faktor radikal bebas juga berdampak pada penurunan antioksidan di dalam tubuh. Hal ini bisa dibuktikan dengan penurunan yang terjadi pada kadar enzim SOD dan CAT. Penurunan tersebut berasal dari banyaknya radikal bebas yang harus diredam oleh SOD dan CAT sehingga menyebabkan kuantitas kedua enzim tersebut menurun. Radikal bebas yang jumlahnya semakin meningkat akan semakin merusak hepar sehingga fungsional hepar akan semakin menurun.

Antioksidan endogen dapat melawan radikal bebas yang ada di tubuh namun jumlahnya sangat terbatas. Oleh karena itu, antioksidan yang berasal dari bahan alam dianggap sebagai suplemen ideal sebagai penguat antioksidan endogen. Adanya tambahan antioksidan tersebut dapat mengurangi tingkat kerusakan hepar. Bahan alam dianggap sebagai sumber antioksidan yang tepat untuk mengatasi berbagai penyakit yang berkaitan dengan radikal bebas. Banyak sekali pengobatan menggunakan bahan alam yang dianggap dapat mengobati berbagai penyakit degenerative khususnya pada kerusakan hepar akibat keracunan obat. Selain itu, bahan alam juga memiliki manfaat lain seperti minimnya efek samping dan biaya produksi murah sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat sehari-hari.

Jamur Ganoderma lucidum merupakan jamur kelompok basidiomycota yang sering digunakan sebagai obat tradisional. Jumlah spesies Ganoderma hingga saat ini tercatat mencapai 120 spesies diseluruh dunia. Ganoderma sering dikonsumsi sebagai obat kesehatan berdasarkan kandungan yang dimilikinya. Selain itu, jamur ini juga dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk meningkatkan vitalitas hidup. Ganoderma mengandung 400 komponen bioaktif yang terutama berasal dari badan buah, miselium, dan spora. Bahan aktif yang terkandung di dalam Ganoderma luciudm adalah polisakarida dan protein. Selain itu, terdapat juga metabolit sekunder seperti triterpenoid, alkaloid, flavonoid, dan fenol.

Fraksi polisakarida Ganoderma lucidum sudah terbukti dapat mengaktivasi sel imun dan menekan pertumbuhan sel kanker secara in vivo. Selain itu, β-(1-3)-glukan dari fraksi polisakarida Ganoderma lucidum juga memiliki khasiat yang sama. Jamur secara umum memiliki berbagai macam jenis glukan pada polisakaridanya. Glukan terdiri dari arabinosa, manosa, galaktosa, xylosa, dan juga glukosa. Sementara itu, polisakarida pada umumnya juga memiliki aktivitas farmakologi lainnya yaitu sebagai hepatoprotektif, neuroprotektif, antiobesitas, antidepresi, antimikroba, antikanker, dan antidiabetik.

Maka dari itu, jamur Ganoderma ini memiliki kemampuan sebagai anti kanker, anti-hipertensi, anti-hepatitis, anti-diabetes, anti-aging, dan sebagai immunomodulator. Selain itu, senyawa bioaktif polisakarida pada Ganoderma memiliki kemampuan dalam melawan radikal bebas, meningkatkan antioksidan endogen, dan menghambat sitokin pro-inflamasi sehingga tepat apabila jamur tersebut digunakan sebagai suplemen kesehatan hepar.

Penelitian – penelitian mengenai potensi Ganoderma sebagai hepatoprotektor hingga saat ini masih sedikit sekali dilakukan. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, maka Susilo et al. (2019) melakukan penelitian terhadap manfaat Ganoderma lucidum sebagai hepatoprotektif dengan menggunakan CCl4 untuk menyebabkan kerusakan pada hepar. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa Ganoderma lucidum dapat meningkatkan fungsional hepar seperti penurunan SGOT dan SGPT, peningkatan SOD dan CAT, serta memperbaiki struktur dari hepar sendiri sehingga penelitian tersebut nantinya dapat dikembangkan sebagai obat alternatif dalam perlindungan hepar khususnya terhadap penyakit degeneratif.

Penulis: Win Darmanto

Detail tulisan ini dapaty dilihat di:

http://www.veterinaryworld.org/Vol.12/December-2019/15.html

Raden Joko Kuncoroningrat Susilo, Dwi Winarni, Saikhu Akhmad Husen, Suhailah Hayaza, Hunsa Punnapayak, Sri Puji Astuti Wahyuningsih, Elma Sakinatus Sajidah, Win Darmanto. 2019. Hepatoprotective Effect of Crude Polysaccharides Extracted From Ganoderma Lucidum Against Carbon Tetrachloride-Induced Liver Injury in Mice. Veterinary World, 12(12): 1987-1991. Published online: 17-12-2019.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).