UNAIR NEWS – Berbagai langkah meningkatkan reputasi global telah dilakukan oleh Universitas Airlangga. Kerja sama melalui joint research, academic mobility, dan kunjungan ke universitas internasional adalah beberapa hal yang tiap tahun dilakukan sebagai program internasionalisasi berkelanjutan. Program-program internasionalisasi tersebut akan membantu universitas meningkatkan ranking di pemeringkatan universitas dunia.
Times Higher Education (THE) salah satu institusi pemeringkatan universitas dunia baru saja mengadakan THE Training Session di Universitas Airlangga pada 11 Februari 2020. Kegiatan itu terjadi berkat kerja sama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan THE Regional Asia Pasifik.
THE diwakili oleh Julie Wilkens McMahon, J.D., Direktur Regional Asia Pasifik dan Simone Dilena, Client Engagement Manager Asia Pasifik, sedangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diwakili oleh Dra. Nining Setyawati, Kasubdit Penilaian Kinerja Perguruan Tinggi.
Perwakilan dari Tim Task Force World Class University di 14 perguruan tinggi negeri dan swasta juga hadir sebagai peserta. Perwakilan perguruan tinggi yang hadir antara lain dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Hasanuddin, Universitas Diponegoro, Institute Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Brawijaya, Universitas Sebelas Maret, Universitas Padjajaran, Universitas Bina Nusantara Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Sumatera Utara.
Hadir pula pimpinan fakultas dan Sekolah Pascasarjana UNAIR, Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan, Prof. Badri Munir Sukoco, S.E., MBA., Ph.D, dan Ketua Airlangga Global Engagement, Dian Ekowati, Ph.D, beserta staf.
Wakil Rektor I UNAIR, Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Dra., MSi., membuka kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Kahuripan 301, Gedung Manajemen UNAIR, Kampus C. Dalam sambutannya, Prof. Nyoman bersyukur bisa menjadi tuan rumah dan menyampaikan pentingnya pemeringkatan universitas saat ini.
“Ranking telah menjadi bagian yang signifikan dalam bidang pendidikan tinggi, di dalam negeri maupun secara global. Ranking juga memiliki peran yang sangat penting dalam menunjukkan kualitas dari sebuah institusi pendidikan tinggi kepada calon mahasiswa, orang tua, employer, maupun pemerintah,” kata Prof. Nyoman.
Perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dra. Nining Setyawati setelah Prof. Nyoman juga berkesempatan menyampaikan terima kasih atas kehadiran tim dari Times Higher Education dan menyampaikan harapannya atas diadakannya kegiatan tersebut.
“Terima kasih atas kehadiran Julie, dan saya harap kegiatan ini bisa bermanfaat untuk kita semua dan meningkatkan peringkat universitas kita di pemeringkatan Times Higher Education,” ujar Dra. Nining Setyawati.
Dalam training session tersebut, dua perwakilan THE masing-masing mempresentasikan materinya terkait pemeringkatan THE. Julie Wilkens McMahon, J.D. menyampaikan materinya tentang bagaimana memahami pemeringkatan THE, terutama tentang sumber data dan metodologi pemeringkatannya.
“Misi THEadalah membantu menciptakan lingkungan dan budaya yang dibutuhkan universitas untuk bisa sukses, dengan menyediakan data dan wawasan dari universitas terbaik dunia,” ujar Julie.
Dia juga menyampaikan agar pemeringkatan ini tidak dijadikan tujuan utama sebuah institusi tetapi sebagai alat yang bisa digunakan untuk membantu pengembangan strategi dan menjadi panduan untuk mahasiswa, akademisi, pemerintah, dan industri.
Sementara itu, Simone Dilena, Client Engagement Manager THE Asia Pacific, mempresentasikan materi yang lebih bersifat teknis, tentang Data Points THE yang sudah ada dan bagaimana cara memasukkan data baru ke sistem yang dimiliki Times Higher Education.
“Pemeringkatan THE, terutama yang terbaru, tahun 2020, terdiri atas 1,400 institusi dan dari Data Points Times Higher Education dilakukan tiga pemeringkatan, World University Rankings, Reputation Rankings dan Subject Rankings,” ungkap Simone Dilena. (*)
Penulis: Andi Pramono
Editor: Binti Q. Masruroh
