BEM UNAIR Lakukan Diskusi Bersama Staf Khusus Presiden RI

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Para pembicara diskusi yang diselenggarakan oleh BEM UNAIR. Dua dari kiri: Rendra Bagas, Aminudin Ma’ruf, dan Direktur Kemahasiswaan Dr. M. Hadi Subhan di Ruang Kahuripan 301 UNAIR. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia. Salah satu kutipan Presiden Pertama RI Ir. Soekarno itu hingga detik ini memicu mahasiswa turut bahu membahu membangun Indonesia.

Kali ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga melangsungkan diskusi DIPERGERAK: Ngobrol Santai Bareng Millenial dengan mengundang tiga pembicara. Mereka adalah Direktur Kemahasiswaan UNAIR Dr. M. Hadi  Subhan, Wakil Ketua Karang Taruna Jatim Nur Rendra Bagas, serta Aminudin Ma’ruf salah satu Staf Khusus Presiden RI Jokowi.

Diskusi yang bertemakan “Mahasiswa Hari Ini dan Indonesia 2045” itu diselenggarakan di Ruang Kahuripan 301 Kampus C UNAIR pada Jumat (31/01/2020). Berbagai elemen mahasiswa turut hadir dalam diskusi tersebut.

Aminudin Ma’ruf selain menjadi Stafsus merupakan aktivis sosial serta mempunyai usaha di Tuban dan Lamongan. Ia mengatakan pentingnya mahasiswa ikut berperan dan terlibat di dunia politik, namun ia menyarankan agar tidak terlalu menggebu-gebu terjun ke dunia politik. “Insting politiknya diturunkan sedikit ya, agak di-downgrade,” ujarnya.

Amin menyampaikan salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah tingkat intoleransi di masyarakat masih sangat tinggi, bahkan golongan terdidik pun termasuk dalam bibit tersebut.

“Aneh, kan? Seharusnya semakin terdidik, semakin teredukasi, dan justru harusnya toleran. Namun nyatanya tidak, kan?,” paparnya.

Amin dan rekan-rekan tengah mempersiapkan tim kreatif HAB, salah satu projek negara untuk anak-anak muda layaknya Sillicon Valley di Papua, namanya adalah Papua Kreatif Center. Tempat itu menjadi wadah konsultasi usaha serta diskusi.

“Jadi di sana diskusinya terarah, gak seperti kumpul yang gak jelas arahnya mau kemana. Diskusi yang bisa membuahkan hasil bagi masyarakat. Bisa konsultasi terkait permasalahan, misal mau bikin usaha ya nanti kita arahkan ke ahlinya,” jelasnya.

Amin berpesan kepada mahasiswa untuk memperbanyak relasi, jangan bingung kalau sudah lulus nanti kerjanya apa, dan ia menekankan bahwa ide itu hal terpenting.

“Harusnya ketika sudah lulus tidak ketergantungan kepada pemerintahan. Future Economy itu ada ide. Ide tetap penting, namun tetap ide tersebut harus direalisasikan,” ujarnya.

Penulis: Dimar Herfano

Editor  : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).