Kolaborasi Tim KKN BV Ponggok-Blitar dengan Peternak Lokal Terapkan Probiotik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Seluruh peserta bersama mahasiswa KKN BV UNAIR usai melakukan kegiatan. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Usaha peternakan merupakan sektor yang perlu mendapat perhatian khusus. Peternakan memegang perananan penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Atas dasar itu maka TIM KKN BV Ponggok-Blitar yang dipimpin oleh Omega (FEB) serta 9 anggota lainnya yakni Dilan, Ester, Raisya (FISIP), Vindy (FIB),  Kharis (FKH), Fary, Nadya, Mega, Fanie (FEB) berinisiatif untuk menggandeng peternak di Desa Ponggok untuk mengadakan kegiatan sosialisasi dan workshop pembuatan probiotik. Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan produktifitas ternak dapat meningkat serta lebih efisien.

Probiotik merupakan feed additive yang memanfaatkan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dan protozoa yang berperan dalam membantu mencerna pakan dalam tubuh ternak. Pemberian probiotik pada ternak bertujuan untuk meningkatkan bakteri baik dalam lambung ternak sekaligus menekan pertumbuhan bakteri patogen yang berpotensi penyakit. Dengan begitu penyerapan nutrisi akan lebih optimal dan ternak menjadi lebih sehat. Selain itu penggunaan probiotik juga akan mengurangi bau tak sedap yang dihasilkan dari kotoran ternak.

Bertempat di salah satu rumah anggota karang taruna Desa Ponggok pada pekan lalu, kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Ponggok Supono yang sekaligus membuka acara. Beliau sangat mengapresiasi adanya progam tersebut, menurutnya inovasi tersebut sangat baik jika diterapkan di Desa Ponggok. Ia juga berharap program tersebut dapat memberikan sumbangsih dalam meningkatkan perekonomian warga desa.

Acara tersebut diawali dengan pemaparan materi mengenai ransum dan nutrisi ternak dengan konsep talkshow dan diskusi dua arah. Kemudian dilanjutkan dengan workshop pembuatan probiotik yang dipandu oleh Tim KKN BV UNAIR. Dalam proses pembuatanya memanfaatkan tong bekas serta bahan bahan alami yang tersedia di sekitar rumah dan tanpa bahan kimia apapun. Sehingga probiotik yang telah dibuat sangat aman untuk ternak.

Proses pembuatan probiotik diawali dengan mencari bahan-bahan yang dibutuhkan seperti mikroorganisme starter, tetes tebu, ragi, rempah-rempah dan daun berkhasiat yang biasa ditemukan disekitar rumah. Setelah bahan terkumpul kemudian dicampur menjadi satu kedalam tong berisi air sambil diaduk hingga merata. Campuran yang telah dibuat kemudian disimpan selama 2 minggu dalam kondisi kedap udara.

Proses pembuatan larutan probiotik yang berhasil ditandai dengan bau larutan yang harum manis seperti tape, jika berbau busuk maka harus dibuang dan tidak boleh diberikan pada ternak. Kharis sebagai PIC kegiatan tersebut menyampaikan bahwa sebenarnya teknologi pembuatan probiotik sebenarnya sudah dikenal luas di dunia peternakan.

“Namun karena terbatasnya informasi peternak cenderung ragu untuk menerapkan inovasi tersebut. Kebanyakan dari mereka takut dengan efek negatif dari penggunaan probiotik, padahal probiotik tersebut dibuat dengan bahan-bahan alami yang aman untuk ternak,” jelasnya.

Kegiatan tersebut dihadiri sekurangnya 20 orang peserta yang terlihat begitu antusias, terlihat para peserta sangat aktif bertanya kepada pemateri. Kegiatan workshop pembuatan probiotik ditutup dengan penyerahan produk probiotik secara simbolis kepada Anwar selaku Ketua Karang Taruna serta foto bersama seluruh peserta dan panitia acara.

Penulis: Mohamad Kharis Suhud (Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan)

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).