Bahaya Bakteri Salmonella sp. pada Kesehatan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh merdeka com

Penyakit Salmonellosis merupakan penyakit zoonosisyang disebabkan oleh bakteri Salmonella. Zoonosis merupakan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Bakteri Salmonella sering mengkontaminasi makanan dan minuman. Terbukti menurut laporan kasus dari Indonesian One Health University Network (INDOHUN) bahwa Salmonella adalah bakteri yang menempati nomor tiga tertinggi penyebab penyakit yang menular dari makanan. Salmonellosis ini merupakan penyakit yang menjadi permasalahan di seluruh dunia karena masalah kesehatan dan dampak dari kerugian ekonomi. Bakteri Salmonella ini merupakan penyebab diare akut dan kronis bahkan hingga kematian yang signifikan pada hewan maupun manusia. Bakteri Salmonella biasanya sering menginfeksi pada tempat-tempat yang memiliki higiene yang buruk. Sumber infeksi dari bakteri ini bisa melalui feses dari hewan karier dan manusia serta juga bisa melalui air minum dan makanan yang terkontaminasi bakteri Salmonella.

Kejadian salmonellosis pada manusia sering dilaporkan di dunia hingga saat ini. Salmonella typhi merupakan salah satu spesies bakteri yang sering menimbulkan masalah kesehatan penting pada manusia. Salmonella typhi adalah penyebab penyakit tifus. Setiap tahunnya selalu ada kasus demam tifoid hingga kematian yang dilaporkan di dunia, termasuk di Indonesia. Sedangkan salmonellosis pada hewan adalah penyakit infeksius yang paling berpengaruh terhadap produksi unggas komersial, contohnya pada peternakan ayam pedaging. Pada unggas komersial yang sering menginfeksi yaitu Salmonella pullorum, Salmonella gallinarum, Salmonella typhimurium, dan Salmonella enteritidis.Salmonellosis pada ayam pedaging dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang besar, karena menyebabkan kematian yang sangat tinggi terutama pada anak ayam. Pada ayam dewasa biasanya hanya menunjukkan tanda-tanda klinis dan tidak menyebabkan kematian, akan tetapi sebagai pembawa Salmonella di dalam tubuhnya. Karena selain penularan secara horizontal melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan kariers atau bahan-bahan yang mengandung Salmonella, dapat juga penularan secara vertikal yaitu melalui telur ayam terinfeksi.  Salmonella juga bisa mencemari daging ayam, hal ini disebabkan karena sanitasi yang buruk pada peternakan atau pada Rumah Potong Unggas (RPA). Bisa juga daging yang terkontaminasi akibat air dari tempat pengolahan daging ayam.

Melihat dari permasalahan tersebut maka perlu dilakukan kontrol terhadap infeksi dari bakteri Salmonella. Kontrol tersebut bisa dengan cara memusnahkan bakteri pada kandang yang terinfeksi menggunakan desinfektan. Hal tersebut untuk mempertinggi keamanan pangan. Kemudian untuk pengendalian salmonellosis dapat dimulai dengan menggunakan bibit ayam dan bahan pakan yang bebas Salmonella, serta sanitasi lingkungan yang baik di sekitar peternakan. Harus dilakukan penyuluhan kepada peternak, pedagang, industri maupun masyarakat  umum, agar mengetahui pentingnya sanitasi dan higiene penanganan makanan asal hewan untuk menghindari kontaminasi Salmonella. Karena upaya untuk mendapatkan produk makanan asal hewan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) serta bebas Salmonella merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, produsen, dan konsumen.

Penulis : Freshindy Marissa Wibisono

(Mahasiswi Pascasarjana Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Program Studi Ilmu Penyakit dan Kesehatan Masyarakat Veteriner)

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).