Determinasi Warna Gigi Menggunakan Teknologi Color Moment

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Masalah yang dihadapi dalam bidang kedokteran gigi saat ini adalah hampir 90 persen alat yang dipakai dalam perawatan gigi merupakan produk import dan kadang sulit untuk mendapatkannya terutama bagi dokter gigi yang bekerja didaerah yang jauh dari pusat.  Tingginya unit cost perawatan gigi di Indonesia merupakan urgensi yang perlu direspon dengan pembuatan produk berbasis lokal dan murah. CPPBT merupakan program pemerintah yang diharapkan mampu menjawab permasalahan melalui pengembangan entrerpreneur iptek berbasis riset.

Karies gigi merupakan salah satu dari sepuluh besar penyakit di Indonesia. Menurut Riskesdas 2013 terjadi peningkatan prevalensi karies aktif penduduk Indonesia, yaitu dari 43,4 % (2007) menjadi 53,2 % (2013). Artinya separuh penduduk Indonesia menderita karies gigi. Di mana perawatan karies gigi meliputi penambalan maupun pembuatan mahkota gigi tiruan. Nilai ekonomi senilai 100juta kasus karies/tahun setara dengan unit cost 15 triliun rupiah. Nilai tersebut akan berlipat 10x apabila perawatan yang diperlukan berupa mahkota gigi tiruan yaitu 150T Rupiah.

Penentuan warna gigi merupakan kegiatan krusial yang dilakukan oleh dokter gigi dalam perawatan penambalan maupun pembuatan mahkota gigi tiruan. Proses penentuan warna gigi dilakukan secara manual sehingga menghasilkan nilai warna gigi yang tidak pasti. Keterbatasan kemampuan mata manusia dalam mendeterminasi warna merupakan salah satu faktor penyulit. Penentuan warna menjadi subyektif karena sangat dipengaruhi oleh kemampuan dokter gigi selaku operatornya. Operator kesulitan untuk dapat menentukan sehingga mempengaruhi dalam penegakan penentuan perawatan gigi. Dampaknya masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan tidak mendapatkan hasil yang maksimal.

Kemajuan dibidang IT memungkinkan pengolahan citra untuk dapat dimanfaatkan dalam penentuan warna. Melalui determinasi spektrum warna gigi menggunakan pola histogram dan momen invarian maka proses penentuan warna gigi menjadi mudah, akurat dan bersifat obyektif.

Penggunaan teknologi imaging citra telah banyak digunakan dalam dunia medis. Berbagai kegiatan radiografi juga memanfaatkan teknologi imaging citra. Warna gigi memiliki gelombang elektromagnetik sehingga dapat memanfaatkan teknologi imaging citra untuk mendeterminasi warna gigi. Smart dental shade guide dengan metoda pengolahan citra melalui pendekatan pola histogram dan momen invarian digunakan untuk meningkatkan keakuratan penentuan warna gigi yang mudah digunakan dan murah. Melalui imaging processing spektrum warna gigi maka teknologi tersebut dapat diaplikasikan pada device sehingga operator mendapatkan nilai warna gigi yang lebih akurat, mudah, mobile dan membantu dalam proses perawatan gigi.

Saat ini produk memasuki fase uji klinis dan persiapan untuk dapat diproduksi dan di pasarkan. Smart dental shade guide dengan metoda pengolahan citra melalui pendekatan pola histogram dan momen invarian merupakan terobosan device berbasis teknologi imaging fitur untuk aplikasi biomedis dibidang kedokteran gigi. Penggunaan Smart dental shade guide dengan metoda pengolahan citra dengan inovasi imaging fitur moment invarian merupakan implementasi konsep baru Dental Shade Guide dalam penggunaan klinis di bidang kedokteran gigi. Dengan teknologi baru akan meningkatkan keberhasilan perawatan di bidang kedokteran gigi yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup penderita.

Penulis: Dr Dian Agustin Wahjuningrum, drg.,SpKG(K)

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

http://doi.org/10.2147/MDER.S224280

Justiawan, Dian Agustin Wahjuningrum, Ratna Puspita Hadi, Adienda Pajar Nurhayati, Kevin Prayogo, Riyanto Sigit, and Zainal Arief. 2019. Comparison Analysis Of Color Matching System For Teeth Recognition Using Color Moment. J Medical Devices: Evidence and Research. 2019;12:1-8.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).