Tingkatkan Fungsi Kognitif dan Interaksi Sosial pada Lansia Lewat Permainan Kartu

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh trubunnews

Lansia mengalami masalah kemunduran kognitif dari segala aspek termasuk penurunan daya ingat, gangguan bahasa, pemikiran dan pertimbangan. Penurunan fungsi kognitif perlu diatasi karena mempunyai peranan penting dalam kegiatan sehari-hari seperti mengambil keputusan, berfikir dan mengingat. Dampak yang terjadi dari penurunan kognitif jika tidak ditangani dengan segera yaitu dimensia dan untuk jangka panjang dapat menyebabkan penyakit alzheimer World Alzheimer Report mencatat demensia akan menjadi krisis kesehatan terbesar yang jumlah penderitanya terus bertambah. Prevalensi dimensia di Indonesia dari 220 juta penduduk akan ditemukan sekitar 2,2 juta penderita. Diperkirakan 25 juta penduduk dunia menderita demensia dan alzheimer.

Permainan kartu remi adalah permainan kartu menggunakan jenis kartu remi dengan tujuan menyamakan pola dan kelompok kartu.Permainan dengan metode tepuk nyamuk sedikitnya dimainkan oleh 2 orang pemain. Kegiatan rekreasi; permainan kartu remi metode tepuk nyamuk dapat meningkatkan fungsi kognitif dan interaksi sosial pada lansia. Efek positif dari permainan kartu adalah menjalin hubungan sosial, mengembangkan keterampilan dengan melihat karakteristik antar pemain dan menimbulkan rasa ingin tahu, menginspirasi dan minat yang besar bagi para pemain. Permainan kartu menuntut para pemain berfikir secara kognitif, membangun peluang untuk belajar observasional dan berkontribusi terhadap motivasi penonton untuk terlibat dalam permainan.

Warna kartu remi yang merah dan hitam serta ada simbol berbentuk hati, pohon, segiempat, king dan queen akan menstimulasi otak yang nantinya berakhir pada sistem limbik.Permainan kartu remi dengan metode tepuk nyamuk ini adalah permainan menggunakan jenis kartu remi untuk memfokuskan antara kata yang diucapkan terhadap kartu yang akan dikeluarkan sambil menepuk punggung tangan antar pemain diatas kartu tersebut. Metode tepuk nyamuk mempunyai efek positif diantaranya melatih kefokusan dan kecepatan antar pemain, melatih keseimbangan, mempererat pertemanan dalam permainan, melatih tenggang rasa dalam kehidupan dan melatih sportivitas dalam bermain. Metode tepuk nyamuk sebenarnya sama dengan tepuk tangan. Perbedannya hanya dibagian menepuk punggung tangan antar pemain. Metode tepuk nyamuk dapat meningkatkan kemampuan kognitif karena adanya persepsi pendengaran dan panduan yang diberikan berasal dari kata-kata dan produksi dalam keselarasan temporal dengan gerakan tangan tertentu.

Permainan kartu remi dengan metode tepuk nyamuk dapat meningkatkan kognitif dan interaksi sosial karena permainan tersebut membutuhkan kefokusan, kegesitan dan tenggang rasa yang diterima dari impuls syaraf terhadap sistem limbik.

Penulis: Retno Indrawati

Link terkait tulisan di atas: http://www.indianjournals.com/ijor.aspx?target=ijor:ijphrd&volume=10&issue=8&article=499

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).