Perlu Penegakan Diagnosis TBC Paru Berdasar Pemeriksaan Laboratorium Tes Serial Uji

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh alodokter

Penegakan Diagnosis TBC paru dengan tepat dan cepat diperlukan untuk penentuan pengobatan pasien dengan tepat dan cepat pula, agar pasien cepat sembuh tanpa atau dengan minimal lesi (cacat) jaringan paru nya, dan tidak menularkan penyakit TBC paru kepada orang lain.

Sampai kini pada pelaksanaan program pengendalian TBC paru, dilaksanakan penegakan diagnosis TBC paru berdasar prosedur standar pemeriksaan laboratorium menggunakan mikroskop dengan lensa pembesaran 1500 kali untuk deteksi bakteri Basil Tahan Asam (BTA) dalam dahak pasien. Pemeriksaan mikroskopis pada teknis pelaksanaan nya masih ditemukan kendala ketepatan diagnosis. Pada unit pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas röntgen foto dada (paru-paru) dapat dilengkapi diagnosis TBC paru, namun juga ada kendala keterbatasan fasilitas belum merata di semua unit pelayanan kesehatan primer seperti belum tersedia di semua Puskesmas.

Berdasar pada kenyataan penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (MTBC) yang memiliki berbagai macam species – species atau strain – strain yang berkaitan dengan karakter biologis bakteri, ada yang virulensi nya tinggi (karakter bakteri pathogen yang ganas merusak sel –sel jaringan paru –paru) yang menentukan manifestasi klinis berat – ringannya penyakit TBC paru, dengan demikian diperlukan beberapa metode uji laboratorium secara serial gabungan beberapa uji – uji dalam tes serial, untuk deteksi dan identifikasi nama species dan strain bakteri MTBC penyebab TBC paru dalam dahak pasien, selain pemeriksaan mikroskopis BTA.

Beberapa metode pemeriksaan laboratorium TBC yang akurat dan cepat perlu diterapkan penggunaannya, dilakukan rutin di laboratorium di unit pelayanan kesehatan, dalam paket gabungan tes – tes serial pada sampel dahak pasien dalam suatu alur pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosis TBC paru. Saat ini pengembangan alat diagnostik untuk penegakan diagnosis TBC paru, meliputi pengembangan metode mikroskopis untuk deteksi basil pada sediaan dahak pasien, pengembangan metode kultur atau pembiakan bakteri yang ditemukan dalam sampel dahak pasien, pengembangan metode molekuler amplifikasi DNA bakteri dan metode molekuler lainnya. Demikian pula pengembangan teknik radiologis untuk pemeriksaan organ paru.

Pada penelitian ini bertujuan menentukan tingkat sensitivitas metode laboratorium uji yang berupa gabungan tes – tes serial yang meliputi tes pemeriksaan mikroskopis BTA, tes molekuler cepat GeneXpert, tes molekuler cepat amplifikasi asam nukleat DNA target gen 16 S rRNA Mycobacterium tuberculosis metode Polymerase Chain Reaction (PCR), dan metode kultur duplo pada media Lowenstein Jensen (LJ) dan Middlebrook (MB) 7H10 dengan komplemen tes antigen MPT64 (SD Bioline).

Metode penelitian observasi laboratorium, pada sampel dahak pasien dengan manifestasi klinis dugaan TBC paru, dilakukan mulai bulan September 2016 sampai Desember 2016, pasien di poliklinik Penyakit Paru DOTS di RSUD Dr Soetomo Surabaya Indonesia. Semua pasien TBC paru, 96 pasien yang bersedia dilakukan penelitian dilakukan pemeriksaan laboratorium pada sampel dahak nya, dilakukan tes – tes uji serial meliputi pemeriksaan mikroskopis BTA, Gene Xpert, PCR-16SrRNA, kultur pada media LJ & MB 7H10 sesuai standar laboratorium.

Pada hasil penelitian pada 96 sampel dahak dari 96 pasien TBC paru menyatakan gabungan tes – tes laboratorium yang dilakukan serial yang terdiri dari metode mikroskopis BTA, tes molekuler cepat GeneXpert dan metode amplifikasi asam nukleat PCR (deteksi DNA gen 16SrRNA – MTBC), dan diikuti metode kultur bakteri MTBC, dapat meningkatkan hasil positif deteksi bakteri atau sensitivitas metode diagnosis, dan ternyata metode PCR – 16SrRNA memiliki sensitivitas 83%. Dengan demikian dapat disimpulkan perlunya Penegakkan Diagnosis TBC paru berdasar tes – tes serial beberapa metode uji laboratorium yang akurat dan cepat pada sampel dahak pasien, untuk dasar penentuan pengobatan TBC paru yang tepat pula.

Penulis: Ni Made Mertaniasih

Informasi detail riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

https://bmcresnotes.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13104-019-4350-9

Nastiti Intan Permata Sari, Ni Made Mertaniasih, Soedarsono, and Fumito Maruyama(2019). Application of serial tests for Mycobacterium tuberculosis detection to active lung tuberculosis cases in Indonesia.BMC Research Notes; https://doi.org/10.1186/s13104-019-4350-9

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).