Bugar Saat Menopause dengan Kelola Stres dan Gaya Hidup Sehat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi menopause. (Sumber: alodokter)

Perhatian terhadap menopause saat ini semakin besar seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup  wanita. Usia harapan hidup yang mencapai 70 tahun menyebabkan hampir sepertiga usia wanita dijalani dalam masa perimenopause dan pascamenopause. Menopause merupakan  proses alami dari penuaan yaitu ketika wanita tidak lagi mendapatkan haid selama 1 tahun,  rata-rata dialami pada usia sekitar 50 tahun. Keluhan-keluhan yang memuncak dengan rentang 1-2 tahun sebelum dan sesudah menopause.

Gambaran rendahnya hormon estrogen wanita  dapat berupa gangguan neurovegetatif, gangguan psikis, dan gangguan somatik. Gambaran psikis dapat muncul dalam bentuk mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat berkurang, dan susah tidur. Kriteria depresi sama untuk semua jenis kelamin.

Dibandingkan pria, wanita lebih mudah merasakan perasaan bersalah, cemas, peningkatan bahkan penurunan nafsu makan, serta gangguan tidur. Wanita menopause dapat mengalami keluhan sindrom menopause selama 7 tahun selama transisi menopause dan 4,5 tahun setelah periode menopause. Pola hidup dan  pola makan modern yang sekarang ini dianut orang ternyata sangat berpotensi rawan mengganggu kesehatan dan menimbulkan penyakit.

Wanita menopause yang melakukan aktifitas fisik tinggi mengalami gejala menopause yang rendah. Wanita yang memasuki masa menopause akan merasa tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus menghadapi masa tuanya. Wanita yang menerapkan pola hidup sehat, melakukan aktifitas fisik mempunyai persepsi lebih baik tentang kesehatan dan kwalitas hidupnya.

Jenis penelitian yang digunakan adalah  cross sectional (desain potong lintang) memaparkan yang menekankan  waktu pengukuran  variabel pada satu saat, dan dinilai secara simultan.Populasi dalam penelitian ini adalah wanita menopause usia 48-60 tahun di 4 Posyandu Lansia Kelurahan Mulyorejo.

Teknik sampling yang digunakan Proportional Random Sampling didapatkan  129 wanita menopause sebagai responden dengan pertimbangan  karakteristik menopause yang terjadi secara alamiah, dengan suami yang masih hidup.Alat ukur  yang digunakan  berupa  kuesioner karakteristik responden, kuesioner DASS 42, Menopause Rating Scale (MRS) dan kuesioner gaya hidup.

Makin sehat gaya hidup wanita menopause maka keluhan menopause yang dirasakan akan berkurang, dan sebaliknya. Gejala menopause dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu gaya hidup, sosial dan psikososial. Gaya hidup merupakan kebiasaan yang dijalani seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa pola gaya hidup yang dapat dilihat adalah pola makan, olahraga, istirahat tidur.

Aktifitas fisik memiliki manfaat yaitu dapat mengurangi berbagai keluhan pada saat menopause terjadi. Seperti memperlancar peredaran darah, menetralkan depresi, membuat tidur lebih nyenyak, dan meningkatkan kepadatan tulang pada wanita menopause. Olahraga teratur minimal 30 menit sehari dapat meningkatkan harapan hidup dan memperbaiki keseahatan secara menyeluruh.

Pola makan seimbang juga menentukan gaya hidup seseorang sehat atau tidak. Makanan yang seimbang merupakan makanan yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan tubuh.

Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron berpengaruh terhadap suasana hati yang buruk. Untuk dapat menghindari hal tersebut, sangat penting mengkonsumsi makanan yang menyediakan nutrisi esensial untuk kesehatan fungsi otak. Makanan yang mengandung protein dapat mengurangi terjadinya keluhan hot flushes dan meningkatkan daya ingat pada wanita menopause. Hal ini dikarenakan estrogen terlibat dalam fungsi memori.

Sedangkan pada masa menopause, hormon estrogen akan menurun sehingga wanita yang mengkonsumsi protein akan membantu dalam mendorong pelepasan neurotransmitter yang berfungsi untuk menyampaikan informasi dalam otak dan ke bagian tubuh lainnya.  Mengkonsumsi sayur dan buah sangat baik dalam menjaga kesehatan tubuh karena didalamnya mengandung vitamin, mineral, beta karotin dan antioksidan yang penting bagi tubuh. Makanan yang mengandung vitamin E dapat membantu mengurangi keluhan hot flush dan masalah kekeringan pada vagina.

Wanita yang memiliki tingkat stres yang rendah akan menurunkan tingkat keparahan dari gejala menopause dan memiliki  kesehatan fisik yang lebih baik. Stres tidak hanya mengenai gangguan fungsional hingga kelainan organ tubuh, tetapi juga berdampak pada status  mental  seseorang misalnya cemas dan atau depresi.

Seseorang yang mengalami stres sering kali  mengeluh otot terasa sakit, pegal dan tegang. Keluhan pada tulang persendian sering pula dialami, misalnya rasa ngilu atau rasa kaku bila menggerakkan anggota tubuhnya. Wanita menopause perlu mempertahankan  gaya hidup sehat seperti pola makan yang seimbang, aktivitas fisik, istirahat tidur, hindari asap rokok dan minum-minuman serta mampu mengelola stres dengan baik untuk mengurangi keluhan menopause. (*)

Penulis : Ni Ketut  Alit Armini

Informasi detail dari  artikel  ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/view/7753/pdf

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).