Stunting Bukan Alasan untuk Pasrah dan Berdiam Diri

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh AyoBandung

Kampanye tersebut sering kali digalakkan oleh para aktivis kesehatan dan juga oleh pemerintah. Lantas, apasih stunting itu? Dan kenapa Indonesia darurat stunting?

Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang dialami oleh balita sejak dari kandungan yang mengakibatkan mereka gagal tumbuh. Akibatnya, tinggi anak stunting berada dibawah rata-rata tinggi badan anak dengan usia yang sama. Menurut kementerian PPN/Bappenas, Indonesia masuk dalam lima besar negara dengan angka kejadian stunting tertinggi di dunia yaitu 37.2% pada tahun 2013 atau hampir sembilan juta anak balita mengalami stunting. Meskipun begitu, Indonesia bisa menurunkan angka kejadian stunting menjadi 27.67% pada tahun 2019. Angka penurunan tersebut cukup baik, namun masih belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh WHO yaitu maksimal 20%.

Selain memiliki tubuh dengan tinggi di bawah rata-rata, anak stunting juga akan terganggu perkembangan otak, kecerdasan, dan gangguan metabolism dalam tubuh. Nantinya, anak akan juga dapat mengalami penurunan kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, dan berisiko tinggi mengalami penyakit degenerative seperti diabetes mellitus, kegemukan, jantung, kanker, dan lain sebagainya. Dengan dampak tersebut, nantinya juga akan berpengaruh pada kondisi perekonomian dan ketahanan negara.

Jangan khawatir. Jika usia kamu kurang dari dua tahun, kondisi gizi kamu masih bisa diperbaiki sehingga bisa menyelamatkan kamu dari stunting. Namun jika kamu sudah cukup tua, maka berikut beberapa hal yang mungkin bisa melegakan hatimu.

Prestasi Tidak Cuma Bidang Akademik

Salah satu dampak stunting adalah terganggunya kecerdasan otak sehingga mengakibatkan turunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar. Jika ternyata di sekolah kamu memang mengalami penurunan prestasi, kamu masih bisa mengusahakannya dengan belajar dua kali lebih giat dari teman kamu dan ikut bimbingan belajar untuk membantu kamu memahami materi yang disampaikan di kelas.

Selain itu, setiap orang pasti punya potensi masing-masing. Jika tidak berhasil dengan akademik, kenapa tidak mencoba untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Seperti bakat melukis, menari, menyanyi, olah raga, atau lainnya. Toh, nanti ketika sudah selesai di bangku sekolah ada banyak cara untuk mencari uang guna bertahan hidup.

Pekerjaan Jaman Sekarang Sudah Sangat Beragam

Beberapa pekerjaan mensyaratkan tinggi badan. Jika kamu tidak memenuhi syarat tersebut, tidak perlu khawatir. Ada banyak pekerjaan di dunia ini. Berkembangnya teknologi informasi juga mempermudah kamu mencari uang tanpa harus punya seragam kantoran.

Meskipun teori mengatakan kamu tidak bisa produktif karena segala dampak stunting yang mungkin akan kamu alami, jangan jadikan itu sebagai alasan untuk bermalas-malasan dan pasrah. Kamu bisa jadi lebih produktif dari manusia normal dan menghasilkan banyak uang dengan cara kamu sendiri. Manfaatkan dan optimalkan semua potensi yang kamu miliki untuk menghasilkan pundi pundi uang agar kamu tidak dicap sebagai penyumbang kerugian negara dan meningkatkan kualitas hidupmu.

 Perbaiki Status Gizi

Meski tinggi badan dan perkembangan otak tidak bisa diperbaiki, kamu masih bisa memperbaiki status gizi. Perbaikan status gizi ini penting agar kamu tidak menurunkan kondisi yang sama pada keturunan kamu kelak.

Setidaknya, pastikan kadar Hemoglobin (Hb) normal, tidak menderita anemia dan tidak kekurangan energy dan protein dalam jangka waktu lama. Jika ternyata kamu menderita anemia maka segera perbaiki dengan mengonsumsi makanan yang bisa menaikkan jumlah sel darah merah. Dan tingkatkan asupan protein. Akan lebih baik jika berkonsultasi pada ahli gizi makanan apa saja yang perlu dikonsumsi untuk memperbaiki kondisi status gizi saat ini.

Cegah Keturunan Kamu Menjadi Stunting

Hal yang paling penting untuk dilakukan adalah mencegah keturunan kamu menjadi stunting. Terlebih, jika kamu seorang wanita maka akan lebih baik melakukan pencegahan dini dengan berkonsultasi pada ahli gizi atau tenaga kesehatan terkait dengan kondisi saat ini dan apa saja yang perlu dilakukan agar nanti dapat melahirkan bayi yang sehat dan normal jauh sebelum merencanakan pernikahan.

Mulai belajar mengenai apa saja penyebab stunting baik penyebab langsung ataupun tidak langsung. Asupan gizi apa saja yang diperlukan oleh janin dan bayi agar tumbuh normal. Karena stunting dapat dicegah, namun tidak dapat diperbaiki. Sehingga, jangan pelit untuk memberikan yang terbaik kepada anak agar anak tidak menjadi stunting.

Berita Terkait

Galuh Mega Kurnia

Galuh Mega Kurnia

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR