PERDOSKI Surabaya Bersama CIMSA FK UNAIR Rayakan Hari AIDS Sedunia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
PERDOSKI Surabaya Bersama CIMSA FK UNAIR Rayakan Hari AIDS Sedunia. (Dok. CIMSA FK UNAIR)

UNAIR NEWS – Dalam rangka merayakan Hari AIDS Sedunia 2019, pada Minggu (1/12/2019) Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia atau yang kerap disebut dengan PERDOSKI Surabaya menyelenggarakan serangkaian acara. CIMSA Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga berkesempatan turut serta dalam rangkaian acara tersebut.

Kegiatan dilaksanakan tepat pukul 06.00 WIB pada hari Minggu tanggal 1 Desember 2019 bertempat di Jalan Raya Darmo no. 40 Surabaya. Rangkaian acara Hari AIDS Sedunia diawali dengan pembukaan dari Ketua PERDOSKI Surabaya, Dr. Ary Widhyasti Bandem, M.Kes, Sp.KK, FINSDV, FAADV. Pelepasan merpati dilakukan sebagai bentuk simbolis dimulainya acara Hari AIDS Sedunia 2019.

Selain itu, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan senam pagi bersama yang diikuti oleh dokter-dokter anggota PERDOSKI Surabaya, PPDS Departemen Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo dan member CIMSA Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Sebagai inti kegiatan, dilaksanakan kampanye pencegahan HIV/AIDS beserta konsultasi kesehatan. Rangkaian acara Hari AIDS Sedunia 2019 diakhiri dengan sesi foto bersama.

Sebagai informasi tentang hari AIDS, United Nations AIDS bertujuan untuk mengakhiri epidemi AIDS pada tahun 2030. Untuk mencapai tujuan itu, United Nations AIDS telah menetapkan 3 target pengobatan yang disebut 90-90-90. Angka-angka ini mewakili persentase yang ingin dicapai oleh UNAIDS pada tahun 2020. Hal itu mencakup 90% dari semua orang yang hidup dengan HIV akan mengetahui status HIV mereka, 90% dari semua orang dengan diagnosis infeksi HIV akan menerima terapi antiretroviral berkelanjutan, dan 90% dari semua orang yang menerima terapi antiretroviral akan mengalami penekanan virus. Oleh karena itu, tanggal 1 Desember ditetapkan sebagai Hari AIDS Sedunia.

United Nations AIDS juga memiliki target untuk mengurangi infeksi baru sejumlah lebih sedikit dari 500.000 infeksi baru pada tahun 2020. Namun, data menyatakan bahwa sejumlah 1,7 juta infeksi baru terjadi pada tahun 2018, membuat kita jauh dari target tahun 2020. Infeksi baru sejumlah 1,7 juta ini termasuk dalam jumlah total 37,9 juta orang yang hidup dengan HIV secara global. Dari 37,9 juta orang yang dites HIV-positif, hanya sekitar 79% yang mengetahui status mereka, menyisakan sekitar 8,1 juta orang yang tidak sadar akan status mereka dan hanya 62% yang mengakses ARV.

Di Indonesia, data dari UNAIDS pada tahun 2018 mencatat bahwa 640.000 orang hidup dengan HIV. Namun, hanya 51% dari mereka yang mengetahui status mereka dan hanya 17% yang menjalani terapi ARV. Jumlah kematian terkait AIDS juga meningkat 60% sejak tahun 2010 dengan total 38.000 kematian pada tahun 2018. Namun, jumlah infeksi HIV telah menurun dari 63.000 menjadi 46.000. Pada akhir 2017, sejumlah 2,941 kasus infeksi HIV dilaporkan di Jawa Timur dan 933 di antaranya dinyatakan positif di Surabaya. Angka tersebut tidak menutup kemungkinan terjadinya peningkatan jumlah infeksi HIV di seluruh penjuru kota Surabaya. (*)

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).