Dosen UNAIR Temukan Zeolit Alam untuk Atasi Pencemaran Logam

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Artikel Ilmiah oleh Feri Fenoria

UNAIR NEWS – Kromium (Cr) adalah logam berat dan merupakan salah satu polutan anorganik yang sangat toksik dan karsinogenik, terutama kromium(VI). Kromium(VI) dihasilkan dari kegiatan industri, misalnya industri penyamakan kulit, fotografi, elektroplating, tekstil dan zat warna.

“Dalam jumlah kecil kromium dibutuhkan oleh manusia. Yaitu sebagai obat penguat stamina untuk beraktivitas sehari-hari dalam jumlah tertentu,” ungkap dosen FST UNAIR, Dr. rer. nat. Ganden Supriyanto, Dipl. EST., M.Sc

Pekerja perusahaan yang menggunakan proses pelapisan kromium berisiko tinggi terimbas pencemaran kromium. Akumulasi uap yang terhirup saat proses pelapisan kromium bisa menyebabkan sesak napas dan berujung pada kanker paru-paru.

Bukan hanya itu, kulit yang terpapar kromium terus menerus akan menimbulkan ulserasi (borok), ulserasi pada selaput lendir hidung, vascular effect (pembuluh darah pada aorta rusak), anemia dan membuat tubuh lesu, menurunkan imunitas tubuh, gangguan reproduksi dan gangguan ginjal.

Oleh karena itu perlu dikembangkan metode yang mudah, murah dan efektif untuk mereduksi atau bahkan menghilangkan kromium dari air. Misalnya proses penukar ion, pemisahan dengan membran dan adsorpsi.

Metode adsorpsi merupakan metode yang paling sering digunakan untuk menghilangkan kromium dari air karena sangat efisien dan ekonomis. Berbagai jenis adsorben telah digunakan untuk mengadsorpsi kromium. Adsorben konvensional seperti karbon aktif, kitosan, zeolit, dan clay paling banyak digunakan, namun kapasitas adsorpsi adsorben masih tetap kurang selektif terhadap logam berat.

Diantara keempat adsorben tersebut, zeolit merupakan material yang memiliki bentuk kristal sangat teratur dengan rongga yang saling berhubungan ke segala arah dan menjadikan luas permukaan zeolit sangat besar sehingga sangat baik digunakan sebagai adsorben.

“Meskipun zeolit sintetis telah banyak diproduksi, namun zeolit alam tetap mempunyai peranan penting karena ketersediaannya yang melimpah di alam, khususnya di Indonesia,” terangnya.

Salah satu daerah yang memiliki cadangan zeolit alam cukup melimpah adalah di Kecamatan Nagapenda Kabupaten Ende Flores NTT. Menurut Laporan Akhir Pemetaan Makro Bahan Galian Golongan C (Dinas Pertambangan dan Energi NTT, 1992-1993), terdapat cadangan zeolit alam sebesar 7.150.000 m3 yang berada di Desa Ondorea Kecamatan Nangapenda Ende Flores-NTT dengan komponen utama zeolit jenis mordenit.

“Namun sama halnya dengan adsorben konvensional lainnya, penggunaan zeolit alam sebagai adsorben tidak banyak diminati karena terkendala dengan kemampuan selektivitas adsorben terhadap logam target dan juga preparasi untuk keperluan kuantifikasi menjadi sulit dilakukan menggunakan material adsorben tersebut,” jelasnya.

Untuk meningkatkan selektivitas dan sensitivitas zeolit alam agar dapat digunakan sebagai adsorben, maka zeolit alam perlu diaktivasi dan dimodifikasi dengan material lain. Salah satunya adalah material terbuat dari bahan polimer yang dikenal sebagai material ionic imprintring polymer (IIP).

“Modifikasi zeolit alam dengan IIP diharapkan dapat meningkatkan kemampuan adsorpsi khususnya terhadap Cr(VI) dengan selektif dan sensitif dari berbagai matriks sampel. Material IIP dipilih untuk digunakan dalam modifikasi zeolit alam untuk difungsikan sebagai adsorben karena IIP telah dikenal sebagai material adsorben baru yang mempunyai selektivitas yang tinggi,” pungkasnya.

Penulis : Fariz Ilham Rosyidi

Editor    : Nuri Hermawan

Link        : https://www.researchgate.net/publication/333369958_Synthesis_and_characterization_of_natural_zeolite_with_ordered_ion_imprinted_polymer_structures_email_protected_for_selective_CrVI_adsorption_from_aqueous_solution

Yantus A.B Neolaka, Ganden Supriyanto, Heri Septya Kusuma, Synthesis and Chracterization of Natural Zeolite with Ordered Ion Imprinted Polymer Structures (IIP@AFINZ) for Selective Cr(VI) Adsorption from Aqueous Solution, Moroccan Journal of Chemistry, volume 7, nomor 1(2019)194-210.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).