UNAIR NEWS – Malam Efestaphoria 2019 di Depan Gedung Magister Manajemen Kampus B Universitas Airlangga (UNAIR) pada Minggu malam (3/11/19) berlangsung sangat meriah. Sorak ramai pengunjung pecah ketika guest star andalan mulai memasuki stage di atas panggung.
Efestaphoria merupakan malam puncak dalam Economi Week (E-Week) yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR. E-Week, Program kerja terbesar yang mengangkat tema Indonesia Staring the World tersebut memiliki tiga sub acara yakni, social action, International Development Seminar Conference (IDSC), dan Efestaphoria.
Efestaphoria 2019 kali ini menjadi yang ke delapan kalinya yang telah di langsungkan sejak tahun 2012. Setiap tahunnya, Efesthaporia selalu mendatangkan guest stars ternama yang sedang diminati oleh masyarakat.
Hikam Alhaqiqi selaku ketua E-Week 2019 menuturkan, guest stars Efesthaporia selalu menyesuaikan pasar atau trend. Melalui survei yang memanfaatkan media sosial Instagram, maka didapatkan lah beberapa nama artis yang tampil pada malam itu.
“Kita selalu menyesuaikan trend dan mencari artis yang peminatnya banyak. Kita juga sempat melakukan survei dengan membuat story di Instagram, lalu didapatkan polling banyak di Fiersa Besari, Ardhito Pramono, dan Efek Rumah Kaca,” ungkapnya.

Membawakan tema Starlight, Efesthaporia tahun ini mendatangkan lima band besar yakni Nammara (band dari Jogja); Dochi Sadega; Ardhito Pramono; Fiersa Besari; dan Efek Rumah Kaca. Dalam kesempatan itu, Dochi Sadega tidak tampil sebagai musisi, melainkan sebagai pembicara utama dalam Creative Bussines Market (CBM) atas prestasinya dalam dunia bisnis.
Dochi dikenal merintis restoran bernama Home Ribs, usaha merchandise bagi penggemar Pee Wee Gaskins (PWG) bernama Sunday Sunday, 1_____999, knurdrecords, dan olympus_occi_i.
Diminati oleh lebih dari 2.500 orang, Efestaphoria tidak hanya menyuguhkan musik dan penampilan dari bintang tamu, namun juga bazar meliputi makanan dan minuman, serta pakaian dan kecantikan. Bazar tersebut guna untuk memeriahkan acara Creative Bussines Market (CBM) yang juga digelar dalam serangkaian acara Efesthaporia 2019.
Sedikit kutipan yang disampaikan oleh Dochi ketika talkshownya, yakni dalam memulai bisnis paling mudah adalah dengan metode ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) namun temukan jati dirinya terlebih dahulu. Menurutnya, ketakutan dalam berbisnis itu pasti ada, salah satunya takut bosan. Solusi yang dapat dilakukani adalah cari inspirasi, cari challenge, dan cari inovasi terus atau cari insight baru.

Tiga hal penting yang harus dimiliki seseorang dalam memulai usaha adalah kemampuan manajemen waktu, manajemen uang, dan kepintaran dalam menentukan teman bisnis. Hal itu sebagai pegangan selama perjalanan bisnis yang telah dibentuk. (*)
Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah
Editor : Binti Q. Masruroh