Dosen dan Mahasiswa UNAIR Fokus Gali Permasalahan Asupan Atlet KONI JATIM

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Proses pendampingan yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa FKM UNAIR. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Performa atlet merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan atlet baik dalam menjalani program latihan maupun untuk meraih prestasi gemilang dalam ajang pertandingan olahraga baik di tingkat nasional maupun internasional. Pada penerapan sport science, pengaturan gizi (sport nutrition) berupa asupan nutrisi yang seimbang dan tepat merupakan faktor yang sangat penting, karena gizi yang tidak tepat dapat menghambat pencapaian kemampuan tertinggi seorang atlet. 

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya didapatkan bahwa asupan gizi pada atlet koni jatim belum optimal dan sebagian besar masih mengandalkan berbagai suplemen untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Selain itu, pengetahuan atlet tentang sport nutrition nampaknya masih perlu ditingkatkan dan dilakukan secara berkesinambungan. Dalam upaya tersebut, dosen dan mahasiswa S1 Gizi FKM UNAIR bekerja sama melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan mengaplikasikan  sport nutrition  melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan pada atlet cabang olahraga (cabor) beladiri di wilayah Koni Jatim.

Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pendampingan dan pelatihan pada atlet ini dilakukan selama sekitar 4 bulan mulai bulan Juni sampai Oktober 2019 pada atlet cabor karate dan pencak silat yang berjumlah sekitar 40 orang. Hal ini dikarenakan kedua cabor tersebut masih memerlukan perbaikan khususnya pada pengaturan asupan makannya. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberikan pendampingan konseling gizi setelah sebelumnya dilakukan evaluasi terhadap pola makan dan pengukuran komposisi tubuh atlet setiap bulannya. Kepada para atlet dan pelatih juga diberikan edukasi tentang food safety atau keamanan pangan dalam rangka membekali atlet untuk konsumsi makanan yang seimbang, sehat, bergizi, dan aman.

Farapti, dr.,M.Gizi selaku Ketua Pengmas saat memberikan sertifikat. (Foto: Istimewa)

Farapti, dr.,M.Gizi selaku ketua pengabdian masyarakat memberikan pendidikan gizi dengan topik terkait pengaturan gizi yang tidak tepat pada atlet dapat berakibat pada performa latihan, prestasi, serta kesehatan atlet baik jangka pendek maupun jangka panjang.

“Kepada setiap atlet diharapkan memilki kesadaran untuk bisa mengaplikasikan sport nutrition secara mandiri dengan tersedia atau tidak tersedianya pelayanan katering yang diberikan,” jelasnya. 

Selain itu, lanjutnya, pada setiap pendampingan yang dilakukan, setiap atlet menerima laporan hasil analisis makanan serta komposisi tubuh yang diukur dengan alat BIA. Dr Sri Adiningsih, dr., MS., MCN selaku konsultan gizi atlet Koni Jatim sekaligus tim pada pengabdian masyarakat ini memberikan penyuluhan gizi secara umum diikuti dengan konsultasi gizi terhadap permasalahan gizi yang dihadapi masing-masing atlet. Aprilia mahasiswa S1 Gizi turut memberikan penjelasan terkait nilai gizi dan bahan makanan penukar sebagai informasi atlet dalam pemenuhan kebutuhan gizinya.

“Tidak hanya itu, atlet juga dibekali informasi tentang masalah keamanan pangan karena kebiasaan atlet yang gemar makan makanan yang tersedia bebas di luar atau pinggir jalan,” ujarnya.

Selanjutnya, Mahmud Aditya, S.Gz., M.Si memberikan penjelasan cukup detail disertai gambar-gambar contoh makanan yang tidak aman seperti yang mengandung pewarna, boraks, dan formalin serta upaya bagaimana menilai makanan tersebut aman atau tidak. Dianjurkan pada atlet agar berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan dan hanya memilih bahan makanan yang aman dan sehat.

Melengkapi kegiatan pengabdian masyarakat ini, sambungnya, tim juga memberikan contoh makanan seimbang dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan atlet yang menjalani latihan rutin. Pada olahan makanan jadi tim memberikan minuman kacang hijau, kurma, serta roti pisang coklat dengan perhitungan kalori sekitar 700 kkal yang dikonsumsi sebelum atlet memulai latihan. Pemberian jus wortel tomat kurma olahan sendiri juga diberikan pada atlet sebagai salah satu minuman sehat kaya gizi untuk memenuhi kebutuhan gizi atlet.

Pada akhir kegiatan, panitia memberikan sertifikat yang diwakilkan kepada kedua pelatih cabor pencak silat dan karate sebagai ucapan terima kasih telah berpartisipasi secara aktif pada kegiatan pengabdian masyarakat.

“Para atlet merasa senang dan antusias mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan karena mereka memiliki cukup waktu untuk berkonsultasi terhadap permasalahan gizi yang dihadapi serta dapat segera mendapatkan solusi yang tepat. Atlet berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan,” pungkasnya.

Penulis: Tim Pengmas

Editor: Nuri Hermwan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).