UNAIR NEWS – Oktober, merupakan bulan yang bersejarah bagi HIMAKUA (Himpunan Mahasiswa Akuakultur) PSDKU Universitas Airlangga (UNAIR) Banyuwangi. Pasalnya tepat setiap tanggal 13 Oktober, HIMAKUA merayakan hari Ulang Tahunya.
13 Oktober 2019, HIMAKUA genap berusia 3 tahun. Sebagai Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) di tingkat fakultas, HIMAKUA berperan sentral sebagai media Pembelajaran, Pengembangan dan Pergerakan mahasiswa Akuakultur PSDKU UNAIR Banyuwangi.
Setelah 3 tahun ada dan merangkai kisah, berikut fakta sejarah mulai dari berdirinya HIMAKUA hingga sekarang:
Sudah Ada 4 Tahun Silam
Kepada UNAIR NEWS Indra Wicaksono, Ketua HIMAKUA sekarang, sekaligus mahasiswa yang sudah menjadi pengurus sejak masa awal HIMAKUA berdiri, menjelaskan bahwa HIMAKUA sudah berdiri sebenarnya sejak Awal 2016 silam. Namun, karena belum adanya AD (Anggaran Dasar)/ART (Anggaran Rumah Tangga) dan belum sistematisnya administrasi organisasi, eksistensi dari HIMAKUA baru diakui pada 13 Oktober 2016, dimana disahkanya AD/ART dari organisasi dalam rapat pleno.
“Sudah ada sejak Awal 2016, namun karena masih belum terstruktur dan belum ada AD/ART jadi baru dinyatakan ada terhitung tanggal 13 oktober 2016 dimana ditetapkanya AD/ART yang pertama. Pembentukanya dulu diinisiasi oleh Pak Suciyono yang juga dosen kami, dengan anggota yang hanya beberapa orang saja yang diketuai oleh Dani Taufiq dan ditunjuk langsung oleh beliau,” ujarnya.
CAC (Coastal Area Care) dan FLT (Fisheries Leadership Training) Big Proker pertama
Saat itu, tambah Indra, proker (Program Kerja) pertama yang diadakan adalah CAC pada bulan September dimana pada saat itu, masih dalam nuansa Mahasiswa Baru 2016 (Orca) masuk lalu dilanjutkan dengan FLT (Kaderisasi tingkat fakultas) pada bulan November setelah diadakanya AD/ART pertama, dimana FLT diadakan untuk angkatan 2015 (Seahorse) dan 2016 (Orca). Selain dua proker itu, ada TBRP (Tutorial materi yang tidak ada didunia perkuliahan), BBM-KTI (Pelatihan kepenulisan) dan Cangkrukan.
Departemen Pertama Setelah AD/ART
Indra juga menjelaskan, bahwa AD/ART untuk menyusun birokrasi organisasi sudah direncanakan sejak pertengahan kepemimpinan Dani, dan baru terlaksana pada 13 Oktober dimana berdekatan dengan masa pergantian pengurus yang dilakukan pada bulan November, tepat sebelum libur smester. Sehingga AD/ART pertama juga digunakan untuk masa kepengurusan 2016/2017. Departemen yang terbentuk setelah AD/ART pertama adalah Riskel (Riset dan Keilmuan) ,PSDM (Pengembangan Sumberdaya Mahasiswa), Pengabdian Masyarakat, KWU (Kewirausahaan) dan Birokrasi.
Berganti Nama
Pada awal berdirinya, HIMAKUA memiliki nama HMBP (Himpunan Mahasiswa Budidaya Perairan) mengadopsi nama Prodi pada saat itu yakni Budidaya Perairan. Lalu pada 2018 melalui Surat Keputusan Rektor Nomor 898/UN/2018 tentang Penataan Penamaan Program Studi di Universitas Airlangga prodi Budidaya Perairan berganti nama Menjadi Akuakultur, sehingga pada periode kepengurusan 2018/2019 yang diketuai oleh Indra HMBP berganti nama menjadi HIMAKUA.
Mendapatkan Legal Standing
Setelah birokrasi dan administrasi organisasi terbentuk, HIMAKUA masih belum menjadi ORMAWA yang legal, baru pada kepengurusan HIMAKUA 2017/2018 yang diketuai oleh M. Ilham Riskyan HIMAKUA, bersama 3 HIMA (Himpunan Mahasiswa) prodi lainya memeperjuangkan legal standing dari 4 HIMA Prodi tersebut. Namun, baru pada masa kepengurusan Indra (2018/2019) Surat Keterangan (SK) dari Universitas turun, yang menyatakan bahwa 4 HIMA prodi adalah Ormawa tingkat Fakultas yang dinaungi oleh Keluarga Mahasiswa (KM) PSDKU Unair Banyuwangi
“Legal Standing sudah diurus sejak masa kepemimpinan mas Ilham, tapi SK-nyabaru turun saat kepengurusan sekarang dan kurang beruntungnya, di SK masih tercantum HMBP sementara saat ini sudah menjadi HIMAKUA,” pungkasnya.(*)
Penulis: Ivan Syahrial Abidin
Editor: Nuri Hermawan
