Dosen UNAIR Banyuwangi Beri Tips Empat Cara Jaga Kesehatan Mental

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh TirtoID

UNAIR NEWS – Hari Kesehatan Jiwa Dunia atau yang biasa disebut World Mental Health Day usai saja diperingati. Dilansir dari akun resmi World Federation for Mental Health (WFMH), tema yang diangkat pada tahun ini yaitu “Promosi Kesehatan Mental dan Pencegahan Bunuh Diri”.

Terkait hal tersebut, kepada UNAIR NEWS, pekan lalu,Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) PSDKU UNAIR Banyuwangi, Susy Kartika Sebayang SP., M.Sc., Ph.D memberikan pendapatnya. Dosen yang sering mengangkat mental health dalam penelitian dan salah satu pencetus berdirinya komunitas Kenal Sebaya tersebut, memberikan berbagai cara menjaga mental health untuk diri sendiri dan orang lain. Berikut carannya:

1. Berbagai Informasi Terkait Mental Health

Berbagi informasi dapat membuat orang lain paham akan mental health, pencegahan maupun penanggulangannya. Publik harus saling berbagi informasi terkait mental health kepada siapapun agar masyarakat tahu ciri orang mengalami gangguan jiwa baik sedang maupun berat, kemudian tau cara pencegahan dan menyelesaikan masalahnya.

2. Kelola Stres dengan Baik

Kita harus tahu kapan kita stres dan kelola dengan cara mengetahui kapan kita istirahat, kerja dan bergaya hidup. Kita juga harus tahu kapan kita stress, misalnya kecemasan yang berkepanjangan yang apakah hal itu bisa mengganggu kondisi emosi, suasana hati atau misal kehilangan minat pada sesuatu, berusaha menyembunyikan diri, menjauh dari siapa siapa (orang) atau bahkan parahnya punya ide bunuh diri.

3. Olahraga

Ketika berolahraga, kita bisa bersosialisasi dengan orang lain, itulah yang membuat mental kita sehat. Kalau olahraga, selain fisiknya sehat ya dia bisa bersosialisasi sehingga jiwa juga menjadi lebih sehat. Itu sudah ada buktinya.

4. Bertanya pada Orang lain dalam 40 Detik

Bertanya kepada orang lain terkait kondisinya dapat membuat mereka merasa punya teman dan dihargai, itulah yang juga membuat rasa ingin bunuh diri menurn. Dalam penelitian, diketahui bahwa setiap 40 detik terjadi 1 kematian akibat bunuh diri di dunia. Oleh karena itu ada gerakan aksi selama 40 detik terkait bagaimana kondisi orang lain, baik tetangga, saudara atau orang terdekat. Mungkin itu sih yang bisa berperan besar untuk kesehatan jiwa di Indonesia, karena mereka merasa masih ada teman yang peduli dan bisa saja menurunkan rasa ingin bunuh diri.

Penulis: Rista Novoanti

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).