Peran sIgA sebagai Proteksi Aktifitas Karies Gigi pada Anak Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi karies gigi pada anak. (Sumber: Orami Parenting)

Karies gigi adalah penyakit infeksius yang menyebabkan masalah kesehatan di beberapa negara maju dan berkembang. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia pada tahun 2018, indeks def-t pada anak-anak Indonesia yang berusia 6-9 tahun adalah 92.746.

Risiko karies gigi salah satunya dikendalikan oleh saliva karena keberadaan Secretory Immunoglobulin A (sIgA) sebagai substansi anti bakteri. Faktor yang berperan pada perkembangan karies gigi adalah respon inang, bakteri dalam plak sebagai antigen, kualitas dan kuantitas diet, serta waktu. Faktor genetik dan lingkungan diduga berperan pada peningkatan risiko karies gigi.

Penelitian sebelumnya membuktikan terdapat hubungan antara aspek genetik dan respon imunitas terhadap karies gigi. Faktor genetik inang berpengaruh terhadap pengenalan antigen, respon imunitas dan pola diet. Penelitian pada manusia dan hewan membuktikan perbedaan genetik menyebabkan penyimpangan imunomodulator terhadap antigen yang berperan pada karies gigi sIgA dalam air liur memiliki peran yang sama dengan sIgA dalam sistem kekebalan mukosa.

Peran sIgA termasuk netralisasi virus, netralisasi racun, serta pertumbuhan dan kolonisasi mikroorganisme di permukaan epitel atau gigi. Dalam rongga mulut, sIgA mencegah adhesi S. mutans ke permukaan gigi. Sehingga, glukan tidak terbentuk dan menghambat proses demineralisasi jaringan keras gigi.

Berbagai penelitian membuktikan bahwa kadar sIgA rendah dalam rongga mulut merupakan risiko karies tinggi, sedangkan kadar sIgA tinggi menyebabkan risiko karies rendah. Sekresi sIgA dari gingival crevicular fluid dan keberadaan sIgA dalam saliva berperan pada pathogenesis karies gigi. Hipofungsi kelenjar saliva berpengaruh terhadap flow rate saliva dan berpengaruh pula pada perkembangan karies gigi.

Penelitian terbaru telah dilaksanakan untuk memprediksi respon imunitas mukosa terhadap bakteri kariogenik melalui pengukuran titer sIgA saliva pada anak usia 6-9 tahun dari populasi Jawa di Surabaya. Enam puluh siswa sekolah dasar yang tersebar di wilayah Surabaya, terbagi menjadi 30 sampel kelompok kontrol dan 30 sampel kelompok kasus. Populasi kasus adalah siswa dengan def-t > 3 dan populasi kontrol adalah siswa dengan def-t < 3.

Terdapat  korelasi yang signifikan antara kadar sIgA dan indeks  def-t. Nilai korelasi ini menunjukkan hubungan yang berlawanan antara kadar sIgA dan indeks def-t dimana semakin tinggi nilai def-t maka semakin rendah kadar sIgA, demikian pula sebaliknya. (*)

Penulis: Pratiwi Soesilawati

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:https://www.dovepress.com/the-role-of-salivary-siga-as-protection-for-dental-caries-activity-in–peer-reviewed-article-CCIDE

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).