Menelisik dan Mengukur Konsep Employee Voice

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Employee voice  telah dikaji lebih dari dua dekade karena peran pentingnya bagi efektivitas organisasi. Employee voice merupakan bagian dari kinerja kontekstual. Yaitu, kinerja yang tidak berkontribusi langsung terhadap technical coretapi mendukung kondisi sosial dan lingkungan psikologis yang ingin dicapai organisasi. Dalam hal itu, employee voice tergolong dalam perilaku proaktif.

Kajian literatur menunjukkan bahwa employee voice berdampak penting bagi organisasi. Misalnya, pembuatan keputusan manajerial yang lebih baik, pemecahan masalah yang lebih efektif, dan peningkatan kemampuan untuk belajar bagi organisasi.

Selain itu, employee voice juga berdampak positif pada karyawan. Yaitu, menjadi lebih terikat, lebih berkomitmen pada organisasi dan memiliki perasaan bernilai.

Pentingnya peran employee voice bagi organisasi dan individu membuat pengukuran terhadap konsep ini menjadi relevan. Pengukuran yang valid dan reliabel dalam employee voice membutuhkan studi tentang validasi alat ukurnya.

Studi validitas terhadap skala Employee voice akan memberikan informasi tentang psikometri properti yang dibutuhkan dalam menginterpretasikan skor dari skala tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan validasi terhadap skala employee voice  yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.

Penelitian ini dilakukan dua tahap, yaitu pada studi 1 peneliti melakukan kajian terhadap pengukuran employee voice selama lima tahun terakhir (2013-2018). Prosedurnya meliputi beberapa tahap dan kriteria inklusi.

Pertama, penelusuran dilakukan melalui database EBSCOhost dan Proquest dengan kata kunci [“employee voice” AND “voice behaviour” AND “voice in organization”]. Kedua, artikel dapat diakses dan diunduh. Ketiga, pengukuran voice digunakan pada penelitian yang dihubungkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi voice (antesenden).

Pada studi 2, peneliti melakukan proses translasi dan uji coba skala Employee Voice (EV) yang dikembangkan oleh Liang, Farh, dan Farh (2012). Studi itu dilakukan sesuai dengan acuan International Test Commission Guidance for Translating and Adapting Test (2017) Pemilihan skala tersebut didasarkan pada studi 1.

Skala ini terdiri atas dua dimensi, yaitu Promotive dan Prohibitive. Di mana setiap dimensi terdiri atas lima item. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan yang berasal dari berbagai jenis usaha dengan jumlah 180 orang. Analisis faktor konfirmatori (CFA) dilakukan untuk menguji model pengukuran skala EV.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa struktur internal skala EV fit dengan model yang terdiri atas dua dimensi, yaitu Promotive dan Prohibitive. Kelima item dalam dimensi promotive memiliki muatan faktor yang  ≥ 0,5 dengan demikian kelima item tersebut linked dengan dimensi promotive.

Dimensi promotive memiliki CR = 0,91 dan AVE = 0, 68  hal ini menunjukkan bahwa faktor ini memiliki reliabilitas yang baik. Selain itu, dimensi promotive memenuhi validitas konvergen karena memiliki nilai muatan faktor yang ≥ 0,5, nilai CR  ≥  0,7 serta AVE ≥ 0.5.

Validitas konvergen adalah sejauh mana berbagai alat ukur yang mengukur konstrak yang sama akan memiliki korelasi yang tinggi. Dimensi promotive juga memiliki bukti validitas diskriminan yang menunjukkan sejauh mana sebuah variabel laten berbeda dengan variabel laten lainnya.

Validitas diskriminan tercapai jika nilai akar kuadrat AVE lebih besar dari korelasi antar konstrak. Hasil pengujian korelasi antara dimensi promotive dengan dimensi prohibitive diperoleh nilai r = 0,76.

Pada dimensi prohibitive,terdapat satu item yang memiliki muatan faktor < 0,5. Yaitu, item no.6 dengan muatan faktor 0,43. Reliabilitas konstrak dimensi prohibitive tergolong baik, yaitu  0,81, namun nilai AVE nya (= 0,43) tergolong rendah. Dimensi ini secara adekuat masih memenuhi validitas konvergen, namun tidak memenuhi validitas diskriminan karena nilai AVE dimensi prohibitive lebih kecil dari nilai kuadrat korelasi antar konstrak.

Berdasar hasil tersebut, perlu dilakukan revisi terhadap item no 6. Diharapkan ini dapat meningkatkan nilai muatan faktor dan meningkatkan nilai AVE-nya sehingga validitas diskriminan skala employee voice dapat terpenuhi. (*)

Penulis:

Unika Prihatsanti1, Fajrianthi2, Urip Purwono3

1Universitas Diponegoro; Universitas Airlangga

2Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

3Universitas Padjajaran

unik0206@gmail.com

fajrianthi@psikologi.unair.ac.id

urip.purwono@unpad.ac.id

Informasi detil dari penelitian ini dapat dilihat pada

Jurnal Psikologi, Vol. 18, No 1 (1019): April 2019. OPEN ACCESS

Artikel dapat diakses melalui link: https://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/20102

How to cite (IEEE): U. Prihatsanti, F. Fajriyanthi, and U. Purwono, “PENGUKURAN EMPLOYEE VOICE,” Jurnal Psikologi, vol. 18, no. 1, pp. 41-54, Aug. 2019. https://doi.org/10.14710/jp.18.1.41-54

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).