Bubuk Abate Efektif kendalikan Kutu Ikan Mas?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Larutan abate tidak efektif untuk melepaskan kutu ikan dari ikan mas. Itu menunjukkan telah terjadinya resistensi atau kekebalan pada kutu ikan terhadap daya toksik senyawa dalam bubuk abate.

Referensi lain menyebutkan bahwa perendaman menggunakan larutan formalin, NaCl, dan malachite-green sudah tidak efektif untuk mengendalikan kutu ikan. Selain itu, beberapa jenis bahan lain yang dilaporkan tidak efektif lagi untuk mengendalikan kutu ikan. Yaitu, benzylureas, afoxalaner, dan furalaner. Namun, masih ada beberapa jenis senyawa seperti trichlorfon, diflubenzuron, lufenuron, kalium permanganate, dan emmamectin yang masih dapat digunakan untuk mengendalikan populasi kutu ikan.

Kerusakan organ pada kutu ikan yang terlepas dari ikan mas turut menjadi pengamatan selanjutnya dalam penelitian ini. Hasilnya, terjadi kerontokan pada kaki kutu ikan. Bagian abdomen yang menyatu serta produksi telur prematur.

Kerontokan kaki pada kutu ikan terjadi karena pengaruh senyawa aktif yang terkandung dalam bubuk abate. Itu dapat mengganggu saraf sehingga terjadi kelumpuhan otot dan berakibat pada lepasnya kaki pada kutu ikan. Bagian abdomen yang menyatu dan produksi telur premature merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan diri terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan seperti fluktuasi suhu yang terlalu ekstrim, terpapar bahan kimia, atau penyebab lain yang mengancam kelangsungan hidup dari kutu ikan.

Berdasar hasil penelitian, disimpulkan bahwa perendaman larutan abate tidak efektif untuk mengendalikan kutu ikan pada ikan mas dan terjadi perubahan morfologi pada kutu ikan setelah terpapar larutan abate. Yaitu, kerontokan kaki, abdomen yang menyatu dan produksi telur prematur.

Pengetahuan terkait itu menjadi sangat penting. Mengingat, potensi ikan mas, baik sebagai ikan hias maupun ikan konsumsi mengalami peningkatan setiap tahun. Itu mendorong para pembudidaya untuk melakukan intensifikasi budidaya dengan padat tebar tinggi untuk memenuhi permintaan konsumen.

Tingginya padat tebar pada budidaya system intensif menimbulkan permasalahan penyakit yang dapat merugikan pembudidaya karena tingkat mortalitasnya yang tinggi dalam waktu yang singkat. Salah satu patogen penyebab penyakit ikan mas, yaitu Argulus atau yang dikenal sebagai “kutu ikan”. Kutu ikan ini akan menyebabkan kematian pada ikan mas karena munculnya luka terbuka pada kulit dan sirip ikan yang menjadi pintu masuk/port of entry bagi agen infeksi sekunder seperti jamur, bakteri dan virus.

Upaya pengendalian yang paling efektif untuk mencegah kematian ikan karena serangan kutu ikan, yaitu menggunakan insektisida. Namun beberapa jenis insektisida sudah dilarang penggunaanya karena sudah terbukti toksis bagi ikan dan lingkungan sehingga perlu alternatif insektisida yang efektif. Salah satunya, bubuk abate.

Bubuk abate sudah dikenal sebagai insektisida pembasmi larva nyamuk yang terbukti aman bagi lingkungan dan banyak diaplikasikan oleh masyarakat. Beberapa referensi menyebut abate merupakan insektisida yang paling aman untuk kebanyakan jenis ikan dan vertebrata lain serta tidak menimbulkan residu dalam tubuh organisme yang terpapar. Termasuk, abate punya potensi mengendalikan populasi krustasea, polichaeta, dan moluska.

Abate sebagai insektisida sangat efektif karena kemampuannya untuk menghambat kerja enzim asetilkolinesterase dan pseudokolinesterase dengan mencegah hidrolisa dan inaktifasi asetilkolin pada serabut saraf. Jadi, terjadi hambatan transmisi sinyal syaraf dan kerusakan pada sistem syaraf simpatik-parasimpatik, syaraf perifer dan syaraf pusat. Itu berakibat menurunnya kemampuan kutu ikan untuk menempel pada ikan mas. 

Guna membuktikan argumen di atas dilakukan perendaman ikan mas yang telah ditempeli kutu ikan dalam larutan bubuk abate dengan konsentrasi mulai dari 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, dan 100 ppm selama 30 menit dan dihitung jumlah kutu ikan yang terlepas dari ikan mas.

Penulis:

Mohammad Faizal Ulkhaq, S.Pi., M.Si.

Catatan:

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan di:

https://e-journal.unair.ac.id/JAFH/article/view/11751

Utilization of abate powder to demote the infestation and organ impairing degree of Argulus in gold fish (Cyprinus carpio)

Journal of Aquaculture and Fish Health Volume 8 nomor 1, 15-23

Mohammad Faizal Ulkhaq, Darmawan Setia Budi, Hapsari Kenconojati, Muhammad Hanif Azhar.

http://dx.doi.org/10.20473/jafh.v8i1.11751

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).