UNAIR Kenalkan Ludruk di Magelang dengan Kisah Sarip Tambak Oso

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Unit Kegiatan Tari Karawitan (UKTK) Universitas Airlangga menampilkan kisah ludruk Sarip Tambak Oso pada Festival Tlatah Bocah di Magelang, Jawa Tengah, pada 25 Agustus 2019. Tlatah Bocah merupakan festival tahunan yang menginisiasi berdirinya komunitas anak di lereng Merapi, Sumbing, dan perbukitan Menoreh.

Sebanyak 58 mahasiswa UKTK turut serta dalam memeriahkan festival tersebut. Seni Ludruk dipilih untuk ditampilkan karena merupakan kesenian khas Jawa Timur. Di Jawa Tengah, seni ludruk kurang populer jika dibandingkan dengan seni ketoprak.

“Kita memilih ludruk itu karena menunjukkan bahwa kita dari wilayah Jawa Timur,” ujar Maulana Jaya Putra selaku Humas UKTK UNAIR.

“Di Jawa Tengah kurang (masyarakat, Red) mengetahui tentang kesenian ludruk. Cerita Tambak Oso ini kan dari wilayah Sidoarjo. Jadi, menunjukkan juga ciri khas Surabaya itu seperti apa, pembawaan bahasanya juga,” ujar Maulana Jaya Putra selaku Humas UKTK Unair.

Kisah Sarip Tambak Oso bercerita tentang seorang sosok tangguh dari Jawa Timur. Sarip merupakan pemuda berhati keras, mudah marah, tapi sangat menyayangi kaum miskin serta ibunya.

Ia bertindak sebagai maling budiman yang mencuri di rumah-rumah orang Belanda, saudagar kikir, bahkan lintah darat untuk dibagikan kepada masyarakat miskin. Perbuatan itulah yang menjadikannya target operasi pemerintah Belanda karena dianggap membuat onar serta memprovokasi masyarakat untuk menentang kebijakan Belanda.

Dengan persiapan selama 10 hari, penampilan UKTK yang menceritakan sosok Sarip Tambak Oso kali ini berhasil mengundang gelak tawa para penonton yang hadir. Festival itu tidak hanya menjadi ajang hiburan, tapi sebagai sarana edukasi bagi para penonton tentang kesenian-kesenian di Indonesia. Terutama turut andil dalam upaya melestarikan budaya. Meriahnya festival tersebut juga memberikan kesan tersendiri bagi anggota UKTK yang diboyong ke Magelang.

”Senang bisa ikut berpartisipasi dalam rangkaian acara Tlatah Bocah. Suasana lokasi yang sangat menyejukkan. Warga sekitar juga ramah-ramah dan tentunya acara ini memberi banyak pengalaman,” ungkap Helmiya, salah seorang anggota UKTK yang turut andil dalam festival tersebut.  

Tercatat, UKTK telah mengikuti festival itu lima kali. Setiap tahun selalu ada penampilan yang berbeda disuguhkan kepada penonton yang hadir. Tahun lalu UKTK juga tampil di acara yang sama dengan menceritakan sosok Sakera.

”Inginnya tahun depan ikut lagi. Akan tetapi meyesuaikan dengan agenda dan kondisi tahun depan,” pungkas Maulana. (*)

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).