Peringati Hari Hepatitis, FK UNAIR Kolaborasi dengan PPHI-PGI-PEGI

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Seminar Peringatan Hari Hepatitis Sedunia ke-10 di Aula FK UNAIR Kampus A, Surabaya. (Foto: Dhea Meidiana)

UNAIR NEWS – Peringatan Hari Hepatitis Sedunia ke-10 turut dirayakan oleh Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) pada Minggu, (18/8/19) di Aula FK UNAIR Kampus A, Surabaya. Acara tersebut terselenggara sebagai hasil kerjasama dari organisasi gabungan PPHI-PGI-PEGI dengan Divisi Gastroentero-Hepatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam dan FK UNAIR.

Adapun tema yang diangkat pada acara tersebut yaitu Eliminasi Hepatitis Selamatkan Generasi Penerus Bangsa. Acara tersebut juga merupakan rangkaian akhir dari acara Hari Hepatitis Sedunia ke-10 tahun 2019 yang sebelumnya telah terselenggara di RSUD Dr. Soetomo dan RSUA.

Pada acara peringatan tersebut, adapun seluruh peserta yang hadir antara lain dosen, mahasiswa baru, dan karyawan FK UNAIR. Selain itu juga dihadiri oleh Prof. Dr. H. Budi Santoso dr., SpOG(K)., selaku Wakil Dekan II FK UNAIR yang mewakili Dekan FK UNAIR, Dr. Poernomo Boedi Setiawan, SpPD., K-GEH, FINASIM selaku Perwakilan Organisasi Gabungan PPHI-PGI-PEGI, dan Dr. Ummi Maimunah, SpPD, K-GEH, FINASIM selaku Ketua Panitia Hari Hepatitis Sedunia Ke-10 tahun 2019.

Dalam sambutannya Dr. Poernomo menyampaikan bahwa peringatan Hari Hepatitis Sedunia ke-10 tahun 2019 diselenggarakan lebih meluas dari sebelumnya. Ia menambahkan bahwa hampir setiap kota besar hingga tingkat Indonesia juga diadakan.

“Targetnya adalah target yang ditentukan oleh WHO dapat dicapai dengan kampanye besar-besaran pada tahun 2030,” kata Dr. Poernomo.

Target WHO, lanjutnya, yaitu eliminasi penyakit hepatitis sampai pada angka yang normal. Oleh karena itu diadakan kampanye kepada semua masyarakat agar target tersebut dapat tercapai.

Selanjutnya Dr. Poernomo menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan insiden Hepatitis B yang tinggi. Hampir 7-8 persen penduduk Indonesia terpapar Hepatitis B.

“Kenapa tinggi? Karena penularan Hepatitis B dari ibu ke anak, vertikal. Utamanya, pada saat proses melahirkan atau kehamilan,” kata Dr. Poernomo menegaskan tentang rantai penularan Hepatitis B yang marak di Indonesia. Sehingga dari hal tersebut fokusnya adalah memotong rantai dengan cara vaksinasi.

Pada acara tersebut Dr. Poernomo juga menghimbau pada seluruh mahasiswa baru FK UNAIR yang hadir untuk memeriksakan diri sebagai bentuk pencegahan dini. Ia menceritakan bahwa ada banyak kejadian mahasisw ditolak kerja karena saat pemeriksaan kesehatan pada uji Hepatitis B-nya dinyatakan positif. Padahal sebenarnya Hepatitis B itu masih bisa dikendalikan.

Kemudian dalam sambutannya Dr. Budi juga menyampaikan bahwa pasien yang menderita Hepatitis B di dunia yaitu sebanyak 350 juta orang. Bahkan satu diantara akan berkembang menjadi Hepatoma, Hepatitis kronis, atau kanker sel-sel hepar. Ia juga menyebutkan bahwa seseorang yang bekerja di kedokteran salah satu yang berpotensi terinfeksi kalau bekerja tidak hati-hati.

Kepada mahasiswa baru FK UNAIR Dr. Budi turut menghimbau agar sudah divaksinasi Hepatitis B.

“Minimal adik-adik yang belum masuk di klinik itu harus sudah vaksinasi,” tekannya. (*)

Penulis: Dhea Meidiana

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).