SOP IGA Menjadi Solusi Kurang Gizi dari Tim PKL FKM UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tim PKL FKM UNAIR saat melangsungkan sesi foto bersama. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) mewajibkan mahasiswa semester enam untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang berfokus pada bidang kesehatan masyarakat. Untuk PKL FKM UNAIR tahun 2019 ini diselenggarakan di Kabupaten Bojonegoro tepatnya di Kecamatan Kalitidu.

Terdapat 18 desa yang berada di kecamatan Kalitidu, maka terdapat pula 18 tim PKL FKM UNAIR yang tersebar di masing-masing desa. Salah satu diantaranya yaitu tim yang berada pada desa Mlaten. Tim dari desa  Mlaten tersebut menginisiasi adanya program yang mereka berikan nama “ SOP IGA “ kependekan dari Sosialisasi Pentingnya Pencatatan Grafik Pertumbuhan Anak. Program tersebut dilaksanakan hari Jumat (26/7/2019) yang bertempat di pendopo balai desa Mlaten.

Tim yang berada pada desa Mlaten tersebut berjumlah 12 orang yang semuanya merupakan mahasiswa FKM UNAIR angkatan 2016. Yaitu Hadyan Adi Darma, Septiana Dwi W, Aditya Novi V, Putri Faradina, Anugrah Lintang, Riska Ayu Y, Retha Dwiratna, Eka Fitria, Fauzia Luthfiana, Fauziah Rizki A, Welldelin Yufuria dan Devy Syanindita.

Devy Syanindita menjelaskan bahwa program tersebut muncul karenaadanya permasalahan seringnya ibu balita lupa membawa buku Kesehatan Ibu dan Anak(KIA)ketika pemeriksaan di posyandu. Namun tidak hanya itu, masalah tersebut juga diperkuat karena jarangnya kader posyandu menulis hasil pemeriksaan dibuku KIAsehingga grafik pertumbuhan balita kurang bisa terpantau.

“Saat pelaksaan program SOP IGA dihadiri oleh 13 kader posyandu serta 55 ibu balita, antusiasme ibu-ibu juga tinggi dalam mengikuti progam kami,” ucap mahasiswa yang akrab disapa Devy tersebut.

Program SOP IGA diisi dengan sosialisasi dan penyuluhan tentang pengisian buku KIA. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kader posyandu dan ibu balita dalam pencatatan grafik pertumbuhan anak. Sehingga mampu melihat perkembangan serta pertumbuhan balita dengan baik dan dapat mengurangi resiko gizi kurang.

Devy berserta timnya berharap, setelah adanya program SOP IGA ibu balita lebih mampu memantau grafik perkembangan anak dan untuk kader posyandu juga lebih aktif mencatat hasil pemeriksaan balita di buku KIA.

“Tidak hanya sosialisasi, kami juga memberikan buku modul yang berjudul “ AYO PERANG “ buku tersebut berisi tentang resep makanan sehat serta serangkaian program kami yang diharapkan mampu mengurangi risiko gizi kurang di desa Mlaten ini,” ujar Devy.

Penulis: Rizqi Supramulyana Putra

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).