FKp UNAIR Lakukan Inisiasi Pembentukan Kader Jumantik di Desa Barurejo Lamongan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kader Jumantik bersama tim dosen FKp UNAIR. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Deman Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi sepanjang masa terutama pada musin hujan. DBD disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD dapat menyebabkan penderita mengalami gejala berupa demam, penurunan jumlah trombosit dan manifestasi perdarahan yang jika tidak diberikan penanganan dengan tepat dapat menyebabkan penderita mengalami shock dan beresiko untuk terjadi kematian. 

Lamongan merupakan salah satu kabupaten yang berstatus KLB untuk DBD. Pada bulan Januari – Februari tahun 2019, jumlah kasus DBD di Kabupaten Lamongan meningkat sangat tajam yaitu sejumlah 438 kasus. Jumlah kasus DBD di Kecamatan Sambeng pada tahun 2019 bulan Januari – Februari adalah 20 kasus. Sementara di Desa Barurejo dalam satu bulan ditemukan tujuh penderita DBD dan berpotensi untuk bertambah mengalami peningkatan.

Peningkatan angka kejadian DBD di masyarakat dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor misalnya  lingkungan, agen penyebaran infeksi (kuman) dan host (penderita). Desa Barurejo menjadi salah satu daerah yang rawan untuk berkembangnya nyamuk Aedes aegepti. Desa ini dikelilingi oleh hutan tropis yang memungkinkan terdapat banyak genangan air pada saat musin hujan yang dapat digunakan oleh nyamuk untuk berkembangbiak. 

Mengatasi permasalahan diatas, Fakultas Keperawatan bekerjasama dengan Puskesmas Sambeng Kabupaten Lamongan mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dimana salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pembentukan kader jumantik yang berasal dari komponen karang taruna, ibu rumah tangga dan kader kesehatan. Dosen Fakultas keperawatan Universitas Airlangga memberikan arahan tentang tugas, peran dan fungsi dari kader jumantik.  

Pelaksana Kepala Desa Barurejo dan Perwakilan Puskesmas Sambeng yang diwakili oleh pemegang program pengendalian DBD di Puskesmas Sambeng menyamput antusias kegiatan ini dikarenakan di Kecamatan Sambeng untuk Kader Jumantik masih belum berdiri sendiri tetapi merupakan bagian dari Kader Posyandu dan Lansia. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat terbentuk kader jumantik sehingga bisa digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan DBD khususnya yang ada di Desa Barurejo. Karang taruna diharapkan dapat menjadi motor penggerak gerakan 3M plus dan memberikan pengaruh kepada warga masyarakat untuk mendukung berbagai program/kegiatan yang bertujuan untuk mengendalikan DBD. 

Oleh: Arina Qona’ah, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).