Dosen FKp Kembali Adakan Pengmas Pertolongan Pertama Korban Kecelakaan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pengmas FKp 1
Deni Yasmara, salah satu promotor praktikkan bagaimana pertolongan pertama kepada siswa SMA Muhammadiyah 8 Gresik. (Foto: M. Najib Rahman)

UNAIR NEWS – Setelah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (pengmas) di SMK Muhammadiyah 3 Gresik, dosen Fakultas Keperawatan (FKp) Universitas Airlangga kini laksanakan pengmas di SMA Muhammadiyah 8 Gresik. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Jumat, (19/7/2019) bersama dengan 104 siswa baru SMA Muhammadiyah 8 Gresik.


Dalam rangkaian masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) SMA Muhammadiyah 8 Gresik, pengmas itu diketuai oleh Dr. Nunik bersama dengan lima promotor dan mahasiswa KKN. Tampak siswa sangat antusias selama mengikuti kegiatan tersebut. Terbukti beberapa siswa melontarkan pertanyaan dan bersemangat dalam mempraktikkan materi yang disampaikan.

Kepala SMA Muhammadiyah 8 Gresik, Ir. Khoiri, M.Pd., menuturkan kegiatan tersebut sangat positif. Siswa menjadi tahu mengenai pertolongan pertama ketika terjadi suatu insiden. Sebelumnya, siswa SMA Muhammadiyah 8 Gresik sudah diarahkan dalam bidang tersebut. Dengan adanya sosialisasi dari Universitas Airlangga, lanjut Ir. Khoiri, siswa dapat lebih mantap dan mumpuni dalam hal pertolongan.

“Selama ini memang jarang ada teman-teman dari UNAIR yang memberikan sosialisasi kepada anak-anak. Semoga dengan adanya kegiatan ini anak-anak jadi tahu pertolongan pertama bagaimana,” tambahnya.

Ir. Khoiri mengatakan ke depan UNAIR perlu lebih giat dan lebih intensif lagi melaksanakan sosialisasi mengenai pertolongan pertama di berbagai tempat. Dengan begitu masyarakat banyak merasa tertolong dengan adanya kegiatan dari tim UNAIR tesebut. Sementara itu, Deni Yasmara, M.Keb., Sp.Keb., MB., salah satu promotor dalam kegiatan tersebut menuturkan pengabdian itu merupakan bentuk kewajiban melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sesuai dengan divisi dan keilmuan di bidang kritis dan gawat darurat, maka pengetahuan yang diberikan ialah mengenai kritis dan gawat darurat.


Selama ini, tambah Deni, angka kematian pada kecelakaan lebih banyak dikarenakan oleh penyelamatan yang buruk. Salah satunya ialah ketidaksigapan karena tidak adanya pengetahuan dan teknik yang benar.

“Itu yang menjadi tujuan kita melaksanakan pengmas ini,” tambahnya.

Deni mengatakan pengmas tersebut memiliki tantang tersendiri. Hal itu dikarenakan yang menjadi peserta dalam pengmas itu ialah siswa SMA dan SMK. Yang mana, lanjutnya, siswa SMA masih labil dalam menyikapi suatu masalah.

“Tingkat perkembangan sosial mereka belum matang, jadi kita harus menyesuaikan bahasa serta cara penyampaian materi,” tuturnya.

Deni menambahkan, ke depan timnya akan menambah lagi sasaran untuk sosialisasi pertolongan pertama. Mislanya ialah komunitas vulnerable atau orang yang rentan. Seperti anak-anak, lansia, dan wanita hamil.

“Kami akan mensosialisasikan bagaimana jika tiba-tiba ada banjir, bagaimana mereka bisa menyelamatkan diri sendiri bahkan orang lain,” tutupnya.

Penulis: M. Najib Rahman
Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).