UNAIR NEWS – Unit Kegiatan Tari Karawitan (UKTK) UNAIR menyuguhkan tampilan yang unik untuk menyambut peserta National University Debating Competition (NUDC) dan Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2019. UKTK UNAIR secara khusus menampilkan Tari Remo pada upacara pembukaan kompetisi debat yang digelar di Airlangga Convention Center, Senin (15/7/2019).
Penampilan Tari Remo malam itu sukses membuat seluruh tamu undangan dan peserta lomba yang hadir takjub. Pasalnya, Tari Remo yang biasanya dibawakan oleh satu penari saja dibawakan dengan apik oleh UKTK UNAIR secara massal. Tepatnya ada 10 penari yang membawakan tarian itu.
Tari Remo sengaja dipilih karena merupakan tarian khas dari Jawa Timur dan merupakan ikon tari Jawa Timur. ”Kita berpikir bagaimana caranya menampilkan ikon daerah sekaligus memberikan kesan yang meriah di acara ini,” pungkas Rafif Asra sebagai ketua UKTK UNAIR 2019.
Gerak tubuh penari yang lincah sangat pas diiringi alunan musik gamelan khas Jawa Timur. Untuk mempersiapkan penampilan sempurna itu, para penari berlatih secara intensif jauh-jauh hari sebelum acara.
”Untuk persiapan, kita latihan intensif kurang lebih selama tiga minggu untuk tampil acara ini dan penutupan nanti,” ungkapnya.
Asra mengungkapkan bahwa, melalui penampilan itu, budaya daerah Jawa Timur dapat diperkenalkan kepada publik. ”Di sini kita tahu bahwa ini kompetisi tingkat nasional. Jadi, kita ingin memberikan kesan bahwa UNAIR peduli terhadap pelestarian budaya yang ada,” terangnya.
Asra menambahkan bahwa penampilan itu adalah yang kali pertama UKTK UNAIR menampilkan Tari Remo dengan penari sebanyak itu. ”Kita sering menampilkan Tari Remo untuk beragam acara maupun penyambutan, paling banyak dengan tiga sampai lima penari saja,” ujarnya.
”Saya rasa ini adalah pertama kalinya,” imbuhnya.
Selain UKTK, Airlangga Orchestra yang juga salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di UNAIR juga sukses memukau seluruh tamu undangan yang hadir. (*)
Penulis: Erika Eight Novanty
Editor: Feri Fenoria Rifa’i
