Mengikuti Program Student Inbound, 4 Mahasiswa Thailand Belajar Pengobatan Tradisional di UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
 (DARI kiri ke kanan) Empat Mahasiswa Battra, Dua Koordinator Program Studi Battra dan Empat mahasiswa dari Thailand saat datang ke Fakultas Vokasi UNAIR untuk mempelajari pengobatan tradisional pada Senin (24/6). (Foto: Istimewa)
 (DARI kiri ke kanan) Empat Mahasiswa Battra, Dua Koordinator Program Studi Battra dan Empat mahasiswa dari Thailand saat datang ke Fakultas Vokasi UNAIR untuk mempelajari pengobatan tradisional pada Senin (24/6). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Program studi Pengobat Tradisonal (Battra) Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR) kedatangan empat Mahasiswa asing yang berasal dari Mahidol University, Thailand pada Senin (24/6). Melalui Program Student Inbound, Nattanida Piwkham dan ketiga temannya mengunjungi Program Studi Battra untuk saling berdiskusi dan berbagi ilmu mengenai pengobatan tradisional.

”Kami menikmati dan tertarik untuk belajar hal baru serta bertemu teman baru yang menerima kami dengan hangat”, ucap Nattanida Piwkham.

Empat peserta student inbound itu adalah Nattanida Piwkham, Supasiri Rattanakit, Noppawit Jianrungsinbavorn, dan Kasira Kluaklin. Mereka merupakan mahasiswa yang tengah mempelajari Pengobatan Tradisional Thailand di Mahidol University. Kedatangan mereka di Fakultas Vokasi disambut hangat oleh Koordinator Program Studi (KPS) Battra Pembina Hima Battra dan mahasiswa Battra.

Setelah beberapa sesi diskusi yang membahas perbedaan antara pengobatan tradisional Thailand dengan pengobatan tradisional di Indonesia, peserta student inbound mengunjungi laboratorium pembuatan jamu. Bersama beberapa mahasiswa dari Program Studi Battra, mereka belajar membuat Jamu Beras Kencur dan menumbuk rimpang menjadi Bedak Dingin hingga mengaplikasikannya dengan benar.

Selain itu, peserta student inbound belajar bagaimana meracik hingga mengaplikasikan Lulur Jawa. Tidak hanya mempelajari teknik Pijat Jawa, keempat mahasiswa dari Mahidol University juga menjelaskan bagaimana cara mendiagnosis penyakit berdasar pengobatan tradisional Thailand.

Nattanida mengatakan bahwa Pengobatan Tradisional Indonesia memilki kesamaan dengan Pengobatan Tradisional Thailand karena keduanya memiliki prinsip yang hampir sama satu sama lain. Tetapi, program studi Battra mengaplikasikannya dengan Traditional Chinese Medicine (TCM), sedangkan pengobatan tradisional Thailand diaplikasikan dengan Ayurvedic (ilmu kesehatan yang berasal dari India, Red).

“Jadi, ini adalah kesempatan yang bagus untuk saling bertukar pengetahuan dan mendiskusikan kesamaan ataupun perbedaan di antara kita”, terangnya.

Pihak Battra berharap akan ada kunjungan-kunjungan berikutnya dari mahasiswa Mahidol University ke UNAIR maupun sebaliknya. ”Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Program Studi Battra ke masyarakat internasional dan saling berbagi keilmuan serta berdiskusi tentang pengobatan tradisional di Indonesia dan negara lain”, pungkas Myrna Adianti sebagai pembina Hima Battra. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).