Mahasiswa UNAIR Teliti Dampak dari Impor Bahan Baku

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
TIM PKMPSH Pemetaan Bahan Baku Impor
TIM PKMPSH Pemetaan Bahan Baku Impor saat melakukan diskusi. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Pembangunan di Indonesia telah mengarah ke transformasi struktural. Transformasi itu mengikuti gagasan pola pembangunan linear. Pada awalnya, negara berkembang menggerakkan aktivitas ekonominya lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian, kemudian bergeser ke sektor industri. Pergeseran ke sektor industri, biasanya tetap mengandalkan sumber daya sektor pertanian, yang selanjutnya disebut industri agro (industri berbasis pertanian).       

Salah satu indikasi mengenai transformasi struktural telah terjadi di Jawa Timur, provinsi dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) terbesar kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta. Periode 1975-1990, aktivitas ekonomi Jawa Timur masih didominasi oleh sektor pertanian. Namun, kontribusi sektor pertanian ini terus mengalami penurunan drastis. Namun, kontribusi sektor pertanian terus mengalami penurunan drastis.

Kini, pertumbuhan sektor industri Jawa Timur mampu menciptakan terbukanya perdagangan yang akan mempengaruhi neraca perdagangan. Jika mencermati neraca perdagangan Jawa Timur terlihat cenderung defisit sejak tahun 2007 hingga sekarang, dengan nilai defisit terbesar tahun 2013.

Melihat hal tersebut, TIM PKMP-PSH Universitas Airlangga yang lolos didanai oleh Ristekdikti meneliti Dampak dari Impor Bahan Baku yang dilakukan industry-industri Jawa Timur. Tim ini diketuai oleh Haflan Alfiri Widrayat dari Prodi Manajemen  dengan 2 anggotanya yaitu Andre Pupung Darmawan dari Prodi Ekonomi Islam dan Aida Fitri Shavita  dari Prodi Manajemen di bawah bimbingan dosen Puji Sucia Sukmaningrum,S.E.,CIFP.

Penelitian itu, jelas Haflan, bertujuan untuk mengidentifikasi komoditas industri potensial yang dapat menjadi substitusi impor di Jawa Timur. Selain itu, riset tersebut juga dapat mengetahui hambatan pengembangan pada industri agro dan non-agro Jawa Timur sebagai industri substitusi impor.

“Serta menyusun strategi pengembangan industri substitusi impor di Jawa Timur,” jelasnya.

Riset tersebut, sambungnya, menggunakan dua pendekatan. Pada pendekatan kuantitatif digunakanlah model analisis Scatterplot yang berguna untuk mengidentifikasi dan mengelompokan komoditas-komoditas industri bahan baku sesuai dengan potensinya.

“Sedangkan pendekatan kualitatif menggunakan Forum Group Discussion untuk mengetahui lebih lanjut apa saja hambatan-hambatan yang dialami oleh Industri di Jawa Timur dalam mensubtitusi impor bahan bakunya,” tandasnya.

Mengenai data penelitian, Haflan mengatakan bahwa hasilnya menggunakan data Tabel Input-Output yang bisa dimasukan ke dalam analisis Scatterplot. Dari data tersebut, jelasnya, menunjukan identifikasi kelompok komoditas yang sesuai potensinya sehingga penerapan kebijakan strategi subtitusi impor bisa menggunakan data tersebut. 

“Kami berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan solusi untuk mengatasi hambatan subtitusi impor pada industri-industri di wilayah Provinsi Jawa Timur. Sehingga, industri-industri tersebut dapat lebih aktif dalam berproduktivitas menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing dengan produk luar negeri dan tidak mengalami ketergantungan impor bahan baku yang memang memiliki potensi subtitusi yang besar dari dalam negeri,” pungkasnya.   

Penulis: TIM PKMPSJ – Pemetaan Bahan Baku Impor Bidang Agro dan Non Agro Industri Jawa Timur
Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).