Komik Diary Cak Tri untuk Edukasi Etika Pelayanan Publik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
TIM anggota PKM-K UNAIR dalam memegang Komik Diary Cak Tri. (Foto: istimewa)

UNAIR NEWS – Era disrupsi teknologi membuat sebagian besar orang terlalu fokus pada gadget dan melupakan sisi humanis yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Peristiwa semacam itu berpotensi menimbulkan rasa tidak nyaman pada orang di sekitar.

Merespon hal tersebut lima mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) ciptakan inovasi unik dengan merintis komik bertemakan Etika Pelayanan Publik. Komik itu merupakan hasil dari diskusi kelompok yang dilatarbelakangi permasalahan etika di Instansi Pemerintahan. Tim PKM-K diketuai oleh Manggalih Soka Ayu (FV 2016) dengan beranggotakan Muhammad Fuad Izzatulfikri (FIB 2017), Chici Angelina Elizabeth (FV 2016), Satya Jati Taramardanti (FV 2016), serta Sultan Harun Ar Rasyid (FV 2016).

Ide tersebut diajukan pada pengusulan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) tahun 2018 dan mendapatkan respon baik dari Ristekdikti. Proposal yang diajukan berjudul Diary Cak Tri: Komik Berbasis Literasi Etika Pelayanan Publik yang dibimbing oleh Yossy Imam Candika,  S.E., M.SM.

Menurut salah satu anggota tim PKM-K yakni Muhammad Fuad Izzatulfikri, komik Diary Cak Tri sudah dipasarkan sejak satu minggu lalu secara offline dan online. Sasaran pembaca untuk komik Diary Cak Tri ialah masyarakat dengan usia 17 tahun ke atas. Hal itu dikarenakan  bahasa yang digunakan dalam komik telah disesuaikan untuk usia tersebut.

“Komik hasil produksi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat perihal bagaimana etika pelayanan publik yang seharusnya terjadi seperti di instansi pemerintah. Selain itu dengan hadirnya komik ini kami berkeinginan untuk mulai menghidupkan lagi budaya membaca di masyarakat,” pungkasnya.

TIM PKM-K UNAIR dalam memegang komik Diary Cak Tri. (Foto: istimewa)

Fuad juga menyampaikan bahwa dengan dirintisnya Komik Diary Cak Tri nantinya akan memudahkan masyarakat dalam memahami etika yang pada umunya terdapat dalam buku bacaan yang berat. Ketika menyusun komik itu, Fuad melakukan filtrasi dan rekonstruksi bacaan perihal etika yang ditampilkan dalam bentuk visualiasasi komik. Sehingga hal itu akan membuat pembaca tidak mudah bosan.

Tema kebersihan menjadi tema pertama dalam komik tersebut. Dikarenakan tema itu sangat penting dan patut mendapat perhatian lebih dari masyarakat luas. Edukasi perihal kebersihan  memang sudah seringkali dilakukan. Akan tetapi dengan hadirnya komik itu diharapkan pembaca menjadi semakin mengerti dan menerapkan kebersihan itu dengan baik dirumah maupun ruang publik.

Diary Cak Tri bisa dikatakan menjadi dua sisi mata koin yakni pengabdian dan wirausaha. Bentuk pengabdian tersebut merupakan tangan panjang pemerintah dalam mensosialisasikan perihal etika pelayanan publik pada masyarakat. Sedangkan wirausahanya ialah penuangan kreativitas dari kelompok PKM-K ke dalam bentuk literasi dan penggambaran sketsa pada komik serta penjualannya.

Tim PKM-K diketuai oleh Manggalih Soka Ayu (FV 2016) dengan beranggotakan Muhammad Fuad Izzatulfikri (FIB 2017), Chici Angelina Elizabeth (FV 2016), Satya Jati Taramardanti (FV 2016), serta Sultan Harun Ar Rasyid (FV 2016). (*)

Penulis: Muhammad Wildan Suyuti

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).