Peduli Lingkungan, FKM UNAIR Canangkan Gerakan Kurangi Sampah Plastik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dilansir: https://fkm.unair.ac.id/fkm-pelopori-kebijakan-diet-plastik-di-unair/

UNAIR NEWS – Asal muasal plastik sebenarnya pertama kali di temukan oleh warga kebangsaan Belgia bernama Leo Hendrik Baekeland. Plastik kemudian mengalami perkembangan hingga menjadi bahan serba guna. Hampir semua benda-benda sekarang ini terbuat dari plastik. Namun dewasa ini, plastik telah menjadi probematika serius di Indonesia. Tercatat, Indonesia menempati posisi kedua dunia sebagai pencemar sampah plastik ke lautan global. Sehingga jika hal itu tidak segera ditangani, maka akan berdampak serius pada pecemaran lingkungan.

Dilatarbelakangi oleh hal itu, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) bermaksud mempelopori kegiatan meminimalisir sampah plastik di UNAIR. FKM secara tegas memberlakukan larangan penggunaan air minum dalam kemasan di kawasan fakultas. Larangan tersebut turut dilatarbelakangi adanya instruksi dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang larangan penggunaan wadah plastik.

“Wacana gerakan tersebut sebenarnya sudah tercetus dari awal tahun lalu. Namun realisasinya baru dimulai tahun ini karena persiapan yang harus dilakukan cukup panjang,” ungkap Dr.Thinni Nurul Rochman Dra.,Ec., M.Kes selaku Wakil Dekan II FKM UNAIR.

Dr. Thinni mengatakan FKM UNAIR sebenarnya sudah sangat jauh terlambat dalam merealisasikan gerakan anti plastik. Sebut saja FKM UI yang sudah lebih dulu mengimplementasikan gerakan itu. Namun ia berkata bahwa esensi diberlakukan gerakan itu semata-mata ialah sebagai strategi mengurangi pencemaran lingkungan. 

Ia mengatakan pada percobaan pertama langkah yang diambil ialah penyediaan tumblr dan termos untuk sivitas akademika FKM. Sengaja terlebih dahulu tidak diimplementasikan secara menyeluruh sebab menimbang dari segi sarana dan prasarana yang belum terpenuhi. Namun Dr. Thinni berjanji akan segera menyediakan tumblr dan termos berlabel FKM untuk mahasiswa. 

Diakui Thinni, kendala utama dalam masalah itu adalah cara penyediaan air untuk mahasiswa. Saat ini pihak FKM masih terus berusaha mencari jalan keluar terkait supply air agar dapat dinikmati seluruh mahasiswa. Hal terpenting, mahasiswa harus taat untuk membawa tumblr masing-masing.

Dr. Thinni menambahkan akan segera melakukan kesepakatan dengan BEM FKM dan KIH supaya cepat direalisasikan secara menyeluruh. Selanjutnya Dr. Thinni akan melakukan kesepakatan dengan pihak kantin. Kantin FKM harus bebas plastik, tidak diperkenankan menjual air mineral dalam kemasan dan segala macam minum-minuman botol lainnya.

“Tanggal 10 Juni nanti inshaallah akan mulai diberlakukan larangan penggunaan air minum dalam kemasan,” imbuhnya.

Harapan ke depan pihak FKM akan memperbanyak dispenser supaya warga FKM mudah menjangkau air minum. Dr. Thinni juga mengungkapkan akan memproduksi sedotan stainless steel berlabel FKM. Tetapi untuk sedotan sendiri masih dalam tahap mencari sponsor.

Pada akhir, Dr. Thinni berpesan agar seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa FKM senantiasa menjaga lingkungan. Dengan merawat lingkungan secara tidak langsung memperlihatkan pribadi mahasiswa sesungguhnya yang sadar akan moral dan etika.

Penulis: Tunjung Senja Widuri

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).