Kurangi Kadar Gula Darah dengan Konsumsi Kurma Saat Berbuka Puasa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
DR. BAMBANG saat menyampaikan dalam talkshow Tabligh Akbar di Auditorium Graha – BIK IPTEKDOK FK Unair pada Sabtu (18/5/2018). (Foto : istimewa)

UNAIR NEWS – “Saat sedang melaksanakan sholat tarawih, sudah seharusnya kita memperhatikan endurance atau durasi. Aktivitas yang menyandarkan pada durasi lebih bermanfaat untuk kesehatan jantung dengan meningkatkan daya tahan tubuh,” Dr Bambang Purwanto, dr. M. Kes.

Ungkapan itu diberikan saat talkshow dalam acara Tabligh Akbar 1440 H di Auditorium Graha – BIK IPTEKDOK Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) pada Sabtu/(18/5/2018). Dr. Bambang menyebutkan bahwa dalam ilmu kesehatan olahraga, tujuan dari olahraga adalah speed, intensitas, kekuatan dan durasi. Apabila salah mempraktikkan tarawih maka maka akan mengakibatkan terjadinya otot kaku.

Dalam ilmu fisiologi, makanan baru diserap secara sempurna oleh tubuh dalam kurun waktu 2 jam. Apabila rentang waktu dari buka puasa hingga tarawih sekitar 1 jam, maka makanan didalam tubuh belum tercerna secara sempurna. Jika saat tarawih kita menyandarkan pada speed atau intensitas maka  dapat mengkabitkan rasa mual.

“Shalatlah dengan tenang seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW,” ungkap Dr. Bambang.

Saat berbuka seharusnya tidak perluh berlebihan karena kapasitas lambung manusia hanya 800cc/jam. Padahal satu piring makanan bisa dikatakan memiliki 500cc dan air mineral medium ukurannya 600cc.

Namun, saat puasa biasanya manusia seakan ingin mencerna banyak makanan padahal sudah melebihi kapasitas lambung. Hal tersebut akan membuat ibadah lainnya seperti shalat tarawih menjadi tidak khusyuk.

Selain itu, saat melakukan ibadah puasa ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu kadar gula darah dan air. Dengan memenuhi dua hal tersebut, tubuh dapat memiliki daya tahan tubuh hingga shalat berakhirnya pelaksanaan shalat tarawih.

“Kedua hal itu bisa disiasati dengan membatalkan puasa dengan mengkonsumsi air manis. Salah satu yang bisa dilakukan adalah rendaman kurma di air,” ucap Dr. Bambang.

Namun kadar manis tersebut juga tidak boleh berlebihan. Kadar gula yang berlebih dalam tubuh akan menyerap air sehingga terjadi serik dan batuk. Dr Bambang mencontohkan kadar manis yang cukup dengan merendam 5 kurma dengan air 600cc selama 8-10 jam.

Sedangkan membatalkan puasa dengan gorengan harusnya dihindari. Minyak dari gorengan pada saluran pencernaan yang lama tidak terisi makanan akan menyebabkan iritasi. Gorengan dapat dimakan setelah tarawih.

Saat sahur upayakan makanan memiliki kandungan yang lengkap seperti serat, protein dan lemak. Kandungan tersebut untuk menahan kenyang agar lebih lama.

“Tapi juga jangan berlebihan,” tambahnya.

Kemudian saat sahur manusia perlu mengkonsumsi minuman yang cukup. Jika berlebihan, air akan segera dikeluarkan melalui urine. Hindari makanan atau minuman yang mengandung air yang banyak, seperti semangka, melon, mentimun, teh dan kopi karena akan menyebabkan dehidrasi. (*)

 

Penulis : Mu’ammarin Rosikhuna Ilma

Editor : Khefti Al Mawalia

 

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).