Kesan Mahasiswa Mengikuti Bhakti Ksatria Airlangga di Pulau Masalembu

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Mengikuti kegiatan Bhakti Ksatria Airlangga di Pulau Masalembu menjadi pengalaman tersendiri bagi mahasiswa. Bagaimana tidak? pengalaman berharga selama tiga hari tersebut mengantarkan mereka merasakan live in bersama masyarakat Masalembu yang tak banyak orang bisa merasakannya. Berikut kata mereka yang dirangkum oleh tim UNAIR NEWS.

 

Novia Yudia Sari, Fakultas Kesehatan Masyarakat Angkatan 2016

”Sangat berkesan mengikuti Bhakti Ksatria Airlangga karena kehadiran kita sangat dibutuhkan mereka meskipun saya bukan dari ranah medis (kedokteran, Red), tapi orangnya ramah-ramah dan ringan tangan. Pas habis penyuluhan (katarak, Red) itu banyak yang ngajak mampir. Bahkan dikasih makanan bakso ikan. Pesan saya setelah mengikuti kegiatan ini semoga masyarakat (Masalembu) tetap menjaga kesehatan dengan cara pencegahan yang kita sampaikan kepada mereka. Karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati,” ujar mahasiswa asal Surabaya tersebut.

 

Wahyu Setyo Putro, Fakultas Ilmu Budaya Angkatan 2017

”Mengabdi ke pulau-pulau kecil itu adalah tujuanku selama kuliah ini. Mengetahui budaya, serta permasalahan sosial yang pasti berbeda dengan Pulau Jawa. Untuk Pulau Masalimbu ini adalah pengalaman pertama saya. Di sini cerita mistis itu ada, seperti mitos kapal dan pesawat yang sering tenggelam karena dianggap ada segitiga bermuda Indonesia, namun disamping itu ada keunikan, yaitu perpaduan budaya di sini yang sangat beragam mulai dari suku Mandar, Bajo, Bugis, Jawa, dan tentunya Madura,” kata Wahyu, mahasiswa asal Rembang itu.

”Dan, di sini Rumah Sakit Terapung datang untuk membawa sedikit kebahagiaan. Untuk masyarakat yang ingin berobat secara gratis dengan pelayanan yang maksimal,” imbuhnya.

 

Prameswara Naori Rajmadani, Fakultas Kedokteran Gigi Angkatan 2016

”Mengabdi bersama Rumah Sakit Terapung menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya. Selama empat hari saya belajar bagaimana rasanya menjadi pembelajar dengan segenap keluarga baru saya di RST. Hari pertama saya melakukan sosialisasi ke SMA (Masalembu, Red), siangnya belajar di puskesmas sebagai asisten dokter gigi, lalu sorenya belajar bersama ibu-ibu buat penyuluhan katarak. Hari kedua saya mengikuti senam terus diajak pengajian sama ibu-ibu, terus hari ketiga belajar sama adek-adek SD yang benar-benar menyenangkan. Dan, yang paling mengesankan itu waktu berkunjung ke Pantai Masalembu, itu benar-benar bagus,” kata mahasiswi FKG yang kerap disapa Oik tersebut.

 

Anggri Balasoma, Fakultas Kesehatan Masyarakat Angkatan 2017

”Senang, senang banget. Pengalamannya ya semuanya, mulai dari berangkat sampai pulang itu pengalaman. Anggi bisa mengenal warga sana yang ramah dan anak-anak yang antusias. Waktu itu senam kita senang-senang bareng warga, terus habis dongengi anak-anak di pantai itu senang juga. Semoga tinggalan kita bisa bermanfaat buat warga sana. Dan, terima kasih juga saya ke panitia RST yang sudah nerima Anggi gabung. Saya berharap bisa ikut kegiatan-kegiatan RST lagi,” pungkas Anggi, mahasiswi asal Gorontalo itu.

 

Perlu diketahui, kegiatan Bhakti Ksatria Airlangga Kepulauan Madura dilaksanakan sejak 4 April hingga 15 April 2019. Kegiatan tersebut merupakan kerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur untuk memperingati 99 hari kerja Gubernur. Kegiatan tersebut telah dilakukan di Pulau Sapeken, Pagerungan Besar, dan Masalembu. Program tersebut menggunakan Kapal Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) sebagai tempat untuk melakukan tindakan medis kepada masyarakat. (*)

 

Penulis: Fariz Ilham Rosyidi

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).