Mahasiswa Fisika Dalami Bidang Fotonik dalam Kuliah Tamu ”Frontire Photonics”

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Dunia pendidikan, terutama dalam bidang eksakta dan teknologi, tidak luput dari perkembangan zaman. Banyak sekali penemuan-penemuan baru yang hangat untuk dikupas.

Sebagai contoh dalam bidang fisika, khususnya bidang fotonik, pada 2018 mendapatkan nobel prize in physics dengan temuan ”optical tweezers for biological application”. Dengan itu, departemen fisika bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) mengadakan kuliah tamu.

Kuliah tamu tersebut menghadirkan pemateri yang berkompeten di bidangnya dengan tema ”Frontire Photonics” di Ruang 312 Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga pada Kamis (25/4). Yakni, Prof. Dr. Harith Ahmad.

Menurut Septia Kholimatussa’diah, S.Si, M.Sc sebagai perwakilan dosen yang mengikuti kegiatan tersebut kuliah tamu itu bertujuan agar mahasiswa semakin sadar akan peran dan manfaat fotonik bagi kehidupan, sejak dulu hingga sekarang. ”Melihat topik yang dibicarakan, agar (tujuannya, Red) mahasiswa semakin sadar akan peran dan manfaat fotonik bagi kehidupan,” ujarnya.

Baginya, tema fotonik diambil karena fotonik adalah salah satu kartu kunci di departemen fisika dengan riset yang sudah maju dan terus berkembang. Bukan hanya itu, fotonik sedang hangat-hangatnya diperbincangkan di dunia riset.

Sasaran kegiatan itu bukan hanya untuk mahasiswa fisika, tapi umum juga bisa. Dengan topik yang tidak terlalu berat dan tergolong umum.

”Semuanya, seluruh bidang fisika kan saling terkait dan tidak bisa berdiri sendiri. Dan harusnya bisa umum karena topiknya tergolong umum dan tidak terlalu berat,” tuturnya.

Kuliah tamu tersebut berupa penjelasan tentang foton, mulai pengenalan cahaya, sejarah cahaya, dan ilmuwan yang memiliki project foton serta perkembangan foton dan laser. Dengan adanya kuliah tamu tersebut, mahasiswa diharapkan bisa menumbuhkan semangat belajar dan keingintahuan karena menyadari betapa indah dan menariknya fisika, bukan sekadar memenuhi kewajiban kuliah dan mengisi transkip saja.

Septia menambahkan, mengutip pemateri yang hadir, bahwa pemuda terutama mahasiswa harus memiliki ”thirst of knowledge” merasa haus akan ilmu pengetahuan. Termasuk harus selalu mencari tahu dan harus terus belajar.

”Merasa haus akan ilmu pengetahuan, harus selalu mencari tahu, dan harus terus belajar,” ujarnya. (*)

 

Penulis:  Asthesia Dhea C.

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).